Berita Batang

Banjir di Kecamatan Bandar,  Batang Memutus Jembatan Penghubung Desa Wonodadi – Wonokerto

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bandar,  Batang mengakibatkan banjir hingga memutus jembatan penghubung antar desa Wonodadi – Wonokerto.

Penulis: dina indriani | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Bupati Batang Wihaji bersma jajaran OPD meninjau Jembatan penghubung antar desa Wonodadi- Wonokerto Kecamatan Bandar putus akibat diterjang banjir.  

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Bandar,  Batang mengakibatkan banjir hingga memutus jembatan penghubung antar desa Wonodadi – Wonokerto.

“Jembatan itu memang akses untuk mempercepat dua warga desa yaitu Wonodadi dan Wonokerto menuju ke kota kecamatan atau Batang kota,” tutur Camat Haryono, Rabu (20/1/2021). 

Ia pun menjelaskan, akses lain menuju ke kota memang ada tetapi jarak tempuhnya sangat jauh sekitat 4 kilometer.

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal Kamis 21 Januari, Buka di Polsek Tegal Barat dan 7 Tempat Lainnya 

Baca juga: Viral Muda-mudi Berhubungan Intim di Waduk Gunungrowo Pati, Pemerintah Daerah Turun Tangan

Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Kamis 21 Januari 2021 Buka di Empat Lokasi

Baca juga: Beda Antara Waterspout dan Puting Beliung Hingga Penyebabnya, Fenomena Alam yang Viral di Wonogiri

“Jalan lain memeng ada tetapi harus memutar dengan jarak tempuh 4 kilometer, kalau melewati jembatan yang putus bisa memotong jarak tempuh hingga 2 kilometer,” terangnya. 

Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Ulul Azmi, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak desa karena jembatan tersebut merupakan tanggungjawab desa Wonodadi. 

“BPBD Batang sudah rembugan dengan warga dan Pemerintah Desa Wonodadi yang akan secara gotong royong dan kerja bhakti membuat jembatan darurat," jelasnya. 

Dia menjelaskan,  dalam pembuatan jembatan darurat, untuk sementara menggunakan kayu kelapa agar bisa dilewati dulu sehingga mempermudah akses masyarakat menuju ke kota kecamatan dan Kabupaten. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan ruang (DPU PR) Batang, Nurseto mengatakan jembatan tersebut dibangun pada masa orde baru, dan memang sudah saatnya ada penungakatan jembatan.

Baca juga: Hasil Liga Inggris: Manchester United Kembali ke Puncak Klasemen, City Menguntit di Belakang

Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Fly Over Jatingaleh, Seorang Pemotor Meninggal di Lokasi Kejadian

Baca juga: Tipu Warga Terdampak Jalan Tol soal Jual Beli Tanah, Oknum Kades di Demak Ditangkap Polisi

Baca juga: Heboh Paket Berisi King Kobra Hidup, Lepas di Dalam Mobil Ekspedisi, Dikirim dari Semarang

“Kalau jembatan tersebut dibangun butuh biaya besar, walaupun terlihat pendek tapi kalau dibangun panjangnya bisa mencapai 10 meter,” ujarnya.

Dikatakan Nurseto, meski jembatan masuk jalan desa, pembangunannya bisa dibebankan ke Pemkab jika akses tersebut menjadi vital bagi warga untuk menghubungkan antar desa. 

“Tidak menutup kemungkinan dibangun melalui anggaran Pemkab tapi jika jalan itu menjadi vital, lalu dihibahkan ke desa, jadi sekarang tidak bisa serta merta dibangun oleh Pemkab, kalau jalan tersebut masuk otoritas desa bisa dibangun dengan menggunakan dana desa (DD),” pungkasnya.(din) 

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved