Berita Jateng
Kasus Buku Ajar 'Pak Ganjar Tak Pernah Salat' Dilaporkan ke Polisi, Gubernur Jateng: Biasa Saja
Kasus Buku Ajar 'Pak Ganjar Tak Pernah Salat' Dilaporkan ke Polisi, Gubernur Jateng: Biasa Saja
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng telah memproses laporan perkara polemik penyebutan nama 'Pak Ganjar' dalam buku Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Tiga Serangkai.
Seperti yang diberitakan Tribunjateng.com, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana mengatakan perkara tersebut telah diproses beberapa hari yang lalu.
Sejumlah saksi telah dihadirkan dan diperiksa.
Baca juga: Resah Soal Buku Ajar Pak Ganjar 8 Pegowes Temanggung Datangi Penerbit Tiga Serangkai di Solo
Baca juga: Namanya Disebut di Buku Ajar Siswa Tak Salat dan Tak Kurban, Ganjar: Mungkin Harus Sembelih Sapi
Baca juga: Diduga Lakukan Aksi Premanisme, Advokat di Solo Ditangkap Polisi, Jadi Tersangka Pengeroyokan
Baca juga: Setelah Kritik Gelar Kehormatan Dr HC Nurdin Halid, Prof BR Dikeluarkan dari WAG Profesor Unnes
Menurutnya, kasus tersebut telah dilaporkan oleh utusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat ini perkara itu telah ditangani Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Jateng.
"Utusan dari pak Gubernur sudah ada yang melapor dan sudah ditindaklanjuti Ditreskrimsus Polda Jateng dari Subdit Cyber dan memanggil saksi-saksi untuk diambil informasi," kata Iskandar.
Ketika dikonfirmasi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menuturkan tidak tahu menahu jika ada pihaknya yang laporan terkait kasus tersebut.
"Saya malah tidak tahu ada yang melaporkan."
"Mungkin yah, tapi saya malah tidak tahu yang lapor siapa," kata Ganjar di kompleks Kantor Pemerintah Provinsi Jateng, Senin (15/2/2021).
Seperti diketahui, kasus tersebut terus bergulir. Terbaru, Forum Wali Murid dari 18 kabupaten/kota di Jateng melapor ke Polda Jateng atas ujaran kebencian.
Ketika ditanya tanggapan kasus tersebut masih berjalan. Ganjar tidak memberikan penjelasan gamblang.
"Biasa-biasa saja," ucapnya singkat.
Ia menambahkan, hingga saat ini dirinya hanya mendapatkan surat klarifikasi dari PT Tiga Serangkai selaku penerbit buku tersebut. Surat berbentuk soft file yang dikirim via aplikasi pesan Whatsapp.
"Saya belum pernah baca surat itu. Surat itu dikirim pakai Whatsapp melalui staf Kesbang (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jateng). Saya tidak pernah dapat surat fisik," Ganjar menambahkan.
8 pegowes Temanggung sambangi Tiga Serangkai
Sebanyak 8 orang yang mengaku dari Temanggung mendatangi kantor Penerbit Tiga Serangkai di Jalan Prof Supomo, Sriwedari, Laweyan, Solo, Rabu (10/2/2021).
Ke-8 orang itu mengatasnamakan 'Masyarakat Peduli Anak' datang menggunakan sepeda ontel dan membawa spanduk di antaranya bertuliskan 'Sayang Anak Indonesia'.
Spanduk itu dibentangkan di depan kantor Penerbit Tiga Serangkai.
Korlap Aksi, Mursolin menyampaikan, sebagai masyarakat dia hanya ingin memberikan kontrol.
Menurut dia, soal pilihan ganda 'Pak Ganjar' dalam buku ajar terbitan Tiga Serangkai, meresahkan masyarakat.
"Karena kami juga mempunyai anak didik yang masih SD. Setelah itu kami tahu kalau ada berita di Bekasi, kami tidak ingin itu terjadi di Jawa Tengah," ucapnya.
Tapi, lanjut dia, sudah ada klarifikasi dari pihak penerbit.
"Paling tidak kami, seperti yang kami sampaikan di pernyataan sikap kami."
"Intinya, kami tidak ingin ada pembelajaran yang salah diterima oleh anak kami," jelasnya.
Menurutnya, setelah ada obrolan, pihak Tiga Serangkai mau merevisi terbitan buku tersebut.
"Jangan sampai lah. Bisa terulang lagi," tandasnya.
Tanggapan Tiga Serangkai
Sementara, GM Penerbit Tiga Serangkai, Admuawan, menyampaikan pihaknya dengan terbuka menerima kritik dan saran.
Pihaknya menegaskan, bila pihaknya bukan bagian dari kelompok intoleran bahkan terlibat terosisme seperti yang dituduhkan oleh sebagian kalangan.
"Rekomendasi itu pasti kita terima. Jadi, bagaimana kita ini menjadi mitra pemerintah dan berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa," tandasnya. (mam/kan)
• MAKI Temukan 9 Aset Senilai Rp50 Miliar di Boyolali, Diduga Terkait Korupsi Asabri, Ini Daftarnya
• Ihwal Lubang Besar Menganga di Jalan Provinsi Jalur Tegal-Brebes, Ganjar: Sudah Ditangani
• Foto Perbaikan Jembatan Rembun, Progres Pengerjaan 32 Persen, Rangka Baru Mulai Dipasang
• Hai Pengemudi, Kenali Jenis Kerusakan Ban Kendaraan karena Jalan Berlubang dan Cara Mengatasinya