Berita Slawi

Hadir Secara Virtual pada Launching e-Ticketing Guci, Ganjar Bilang Begini soal Bupati Tegal

Hadir Secara Virtual pada Launching e-Ticketing Guci, Ganjar Bilang Begini soal Bupati Tegal: Orangnya Gesit

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Interaksi antara Bupati Tegal Umi Azizah, dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hadir secara virtual pada acara launching E-ticketing berbasis digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diselenggarakan di objek wisata Guci Kabupaten Tegal, Senin (15/3/2021) kemarin. 

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hadir secara virtual pada acara launching e-ticketing berbasis digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang diselenggarakan di objek wisata Guci Kabupaten Tegal, Senin (15/3/2021) kemarin.

Saat memberikan sambutan, Ganjar tidak hanya membahas mengenai sistem pembayaran non tunai QRIS, tapi juga sedikit menceritakan penilaiannya terhadap sosok Bupati Tegal Umi Azizah.

Ganjar bercerita, awal ia mengenal bu Umi Azizah saat dulu masih menjadi Wakil Bupati Tegal berpasangan dengan almarhum Ki Enthus Susmono yang saat itu menjabat sebagai Bupati Tegal.

Baca juga: Siap-sap, Mulai Senin Ini Bayar Tiket Masuk Objek Wisata Guci Non Tunai Gunakan QRIS

Baca juga: Kera Ekor Panjang Jadi Daya Tarik Candi Batur Pemalang, Nur: Melepas Penat di Sela Perjalanan

Baca juga: Pengunjung Objek Wisata Guci Tegal Turun 80 Persen, Satu Penyebabnya Jalan Rusak

Baca juga: Oknum Polisi, Anggota DPRD dan Petugas Dishub Berkomplot Begal Truk, Begini Modus yang Digunakan

Kesan awal yang Ganjar tahu dari sosok Bupati Umi adalah orang yang keibuan, pendiam, kalem, namun ia menyebut ada orang yang mengatakan kalau bu Umi "jadul."

"Saya awal kenal Bupati Umi saat dulu masih berpasangan dengan almarhum Enthus, orangnya pendiam, kalem, bahkan ada yang bilang kalau beliau jadul."

"Tapi siapa sangka? beberapa minggu setelah dilantik, yang dibilang jadul dan tipe pendiam pergerakannya sangat progresif dalam melayani warga Kabupaten Tegal."

"Saya sangat mengapresiasi kinerja Bupati Umi," ungkap Ganjar pada Tribunpantura.com.

Salah satu kerja progresif yang dimaksudkan Ganjar, seperti memanfaatkan media sosial untuk melayani warga Kabupaten Tegal.

Menghadirkan aplikasi untuk layanan, berdialog dengan masyarakat, ketika dapat laporan langsung cepat menangani dengan mendatangi ke lokasi dan masih banyak lagi.

"Sehingga pada saat itu rontoklah semua asumsi yang kurang bagus tentang Bupati Umi."

"Dan sekarang ternyata di Kabupaten Tegal layanan masyarakat, komplain masyarakat bisa diatasi dengan sangat cepat."

"Sehingga sekali lagi saya sangat mengapresiasi kinerja beliau beserta seluruh jajarannya di Pemkab Tegal," ujarnya.

Pada kesempatan ini, Ganjar juga menyampaikan berencana akan berkunjung ke Kabupaten Tegal khususnya objek wisata Guci.

Ia ingin menyaksikan langsung bagaimana pengaplikasian pembayaran non tunai dengan QRIS, dan merasakan sejuknya udara pegunungan yang masih asri.

Tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam launching QRIS ini.

Di antaranya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal M. Taufik Amrozy, Kepala Bank Jateng Cabang Slawi Fachrudin Arif, Pemkab Tegal, Pengelola wisata, Perhotelan, dan lain-lain.

"Insyaallah saya ingin mengajak isteri dan beberapa orang ke Guci, kalau bisa sekalian sepedaan disana."

"Sekali lagi saya ucapkan selamat dan mudah-mudahan hadirnya QRIS bisa membantu pariwisata di Guci dan tempat lainnya sehingga bisa menginspirasi."

"Jaga lingkungan, jaga kesehatan, awas boleh piknik tapi prokes harus tetap dijaga," pesan Ganjar.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah yang telah berkenan hadir secara virtual pada peluncuran sistem pembayaran elektronik dengan QRIS ini.

"Mudah-mudahan, pesan motivasi dan semangat dari gubernur dalam mewujudkan Jawa Tengah yang berintegritas, mboten korupsi, mboten ngapusi, dengan mengkonversi layanan pembayaran tunai menjadi nontunai atau cashless ini semakin memantapkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dengan menekan kebocoran penerimaan retribusi, dan mencegah terjadinya praktik yang tidak terpuji yang itu bisa terjadi di mana saja," kata Umi.

Umi berharap, dengan hadirnya teknologi yang disertai sistem pengawasan dan pengendalian yang memadai, serta didukung edukasi yang baik kepada wisatawan semakin meminimalisir praktik yang merugikan keuangan pemerintah daerah yang nantinya akan diterapkan di seluruh objek destinasi wisata dan juga lainnya.

"Ada satu hal yang perlu saya tekankan kepada rekan media, tolong informasikan kepada masyarakat pengunjung objek wisata Guci untuk bersama ambil bagian mengendalikan."

"Maksudnya ketika masuk area wisata harus pastikan pembayaran lewat QRIS dan cocokan dengan struknya," tutur Umi. (dta)

Baca juga: Cita-cita Terpendam Vidia, Gadis Batang yang Lolos Lida 2021 Wakili Jateng, Ternyata Sungguh Mulia

Baca juga: Bupati Pemalang Mukti Agung Turun Gunung, Mediasi Para Pihak soal Akses Jalan Warga Petarukan

Baca juga: Sosok dan Profil Anton Medan, Mantan Mafia yang Tobat, Peluk Islam hingga Dirikan Pesantren

Baca juga: Unik, Tiga Anak Kepala Dusun di Kudus Diberi Nama Merek Mobil, Ini Kisah yang Tak Terungkap

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved