Berita Pemalang
Bupati Pemalang Mukti Agung 'Turun Gunung', Mediasi Para Pihak soal Akses Jalan Warga Petarukan
Bupati Pemalang Mukti Agung 'Turun Gunung', Mediasi Para Pihak soal Akses Jalan Warga Petarukan
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Penulis : Budi Susanto
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo turun tangan atasi polemik antar keluarga yabg terjadi di Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan.
Bahkan ia mendatangi kediaman Sukendro dan Suharto yang sempat bersitegang lantaran permasalahan akses jalan.
Dalam kunjungannya, Bupati Agung menuturkan, sudah mempertemukan kedua belah pihak.
Baca juga: Akses Jalan Dibangun Tembok Rumah, Warga di Petarukan Pemalang Terisolir, Sudah Dibeli tapi . . .
Baca juga: Pihak Bersengketa Terkait Penutupan Jalan di Desa Widodaren Pemalang Sepakat Berdamai
Baca juga: Ihwal Warga Petarukan Terisolir karena Akses Jalan Dibangun Tembok Rumah, Kapolsek: Hoaks Itu
Baca juga: Keluarga Suharto Meminta Maaf Terkait Polemik Penutupan Akses Jalan di Desa Widodaren Pemalang
"Saya juga mendengar tuntutan dari dua pihak, semoga saja ada titik temu dan solusi dari permasalahan ini," paparnya, Senin (15/3/2021).
Dituturkannya, Pemkab siap membantu guna mencarikan win win solution untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Harapan kami masalah tersebut segera terselesaikan, misal pun di minta melakukan kroscek ijin akan kami fasilitasi, intinya permasalahan tersebut bisa selesai dengan demai," katanya.
Adapun beberapa waktu lalu, kedua keluarga tersebut telah dipertemukan di Polsek Petarukan.
Mereka melakukan mediasi untuk mencari titik temu terkait kabar penutupan kases jalan.
Dalam audensi, keluarga Sukendro keberatan atas keterangan keluarga Suharto ke media.
Di mana keluarga Sukendro dianggap melakukan penutupan jalan lantaran kalah Pilkades, dengan mendirikan bangunan.
Hal itu menimbulkan protes keras, karena keluarga Sukendro merasa mendirikan bangunan di tanah bersetifikat dan mengurus IMB saat mendirikan bangunan.
Kapolsek Petarukan, AKP Heru Irawan yang menengahi juga sempat meninjau lokasi, ia mengatakan tiga rumah tersebut tak terisolir.
"Masih ada akses jalan yang bisa dilalui sepeda motor, namun untuk roda empat tidak bisa," katanya beberapa waktu lalu.
AKP Heru juga menjelaskan, permintaan maaf yang menjadi satu di antara tuntutan dari keluarga Sukendro sudah dipenuhi.