Bisnis dan Keuangan

Kementan Pastikan Harga Gabah Kering Tingkat Petani Rp 4.300, Kepala BKP: Ini Penting

Kementan Pastikan Harga Gabah Kering Tingkat Petani Rp 4.300, Kepala BKP: Ini Penting

Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Saiful Masum
Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi (dua dari kiri) mengecek kulaitas gabah yang diserap PT Pertani dari para petani, Senin (5/4/2021) di UPP PT Pertani Kendal Jateng. 

TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia mengecek langsung penyerapan gabah oleh PT Pertani di tingkat petani, Senin (5/4/2021).

BKP Kementan memastikan bahwa harga jual gabah kering di tingkat petani terserap dengan harga Rp 4.300 per kilogram di atas harga pokok penjualan (HPP) yang telah ditentukan.

Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya menarget penyerapan gabah hingga Mei mendatang mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia.

Baca juga: Jokowi Pastikan Indonesia Tak akan Impor Beras, tapi Hanya Sampai Juni 2021

Baca juga: Suka Cita Orangtua Siswa di Kendal Sambut Simulasi PTM: Siap Antar Jemput dan Bawakan Bekal Makanan

Baca juga: Pegawai KPK Ditemukan Meninggal di Dekat Pintu Rumah, Tetangga: Sudah 3 Hari Mengurung Diri

Baca juga: Kuasa Hukum Advokat Semarang Tersangka Ujaran Kebencian: Klien Kami Tidak Mangkir

Dengan tujuan, segera terwujud kestabilan harga gabah yang dikeluhkan petani selama ini.

Kata Agung, serapan gabah yang dilakukan tidak hanya sekadar membeli gabah saja.

Pihaknya memastikan bahwa petani padi bisa menjual gabah kering panennya sebesar Rp 4.300 per kilogram di atas HPP Rp 4.200 per kilogram.

"Ini penting, karena terkadang tengkulak membeli gabah dari petani di bawah harga HPP, petani jadi rugi."

"Kita pastikan bahwa PT Pertani bisa menyerap produksi gabah dengan harga yang tinggi, Jawa Tengah, Banyuwangi dan beberapa daerah lain harga sama Rp 4.300," terangnya usia meninjau lokasi penggilingan gabah di Unit Penggilingan Padi (UPP) PT Pertani Kendal Jateng.

Penyerapan gabah ini didorong untuk memberikan kesejahteraan kepada para petani padi.

Kata Agung, hal ini dilakukan sebagai bentuk implementasi kerjasama Kementan dengan BUMN yang diterukan oleh BKP dan PT Pertani.

Menurutnya, penyerapan ini menjadi penting karena sekarang adalah masa panen besar agar harga gabah tetap terjaga.

Dengan itu, pemerintah hadir bersama BUMN untuk memberikan senyum kebahagiaan petani dengan memastikan harga gabah yang bagus.

Mengingat kualitas gabah yang dihasilkan petani terbilang bagus meski terdampak cuaca ekstrem.

"Selama ini yang kita dengar harga gabah menurun. Faktornya karena produksi melimpah, kemudian cuaca tentunya berpengaruh karena kadar air tinggi."

"Sehingga tengkulak maunya harga murah. Nah ini Pertani membantu dengan harga yang bagus karena hasil produksi juga bagus," katanya. 

Saat ini, kata Agung, produksi gabah di Indonesia melimpah, dengan prakiraan surplus hingga 12,5 juta ton pada akhir Mei mendatang dan harus diamankan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved