Berita Pendidikan

Daftar SMP di Kabupaten Tegal yang Menggelar Pembelajaran Tatap Muka Tahap II, Simak Selengkapnya

Daftar SMP di Kabupaten Tegal yang Melakukan Pembelajaran Tatap Muka Tahap Dua, Simak Selengkapnya

TRIBUN PANTURA/DESTA LEILA KARTIKA
Suasana hari pertama berlangsungnya uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMPN 1 Slawi, Senin (5/4/2021). 

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Selain SMPN 1 Slawi yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), saat ini ada tiga sekolah yang menyusul untuk mulai pembelajaran secara langsung di sekolah.

Adapun tiga sekolah yang dimaksud yaitu SMPN 1 Tarub, SMPN 1 Balapulang, dan SMPN 3 Bumijawa.

Sehingga pada tahap dua ini, jumlah SMP di Kabupaten Tegal yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka sebanyak empat sekolah.

Baca juga: Begini Suasana Hari Pertama Ujian Sekolah Tatap Muka di SMPN 1 Slawi, Prokes Makin Diperketat

Baca juga: Evaluasi Uji Coba PTM di Tegal dan Brebes, Samsudin: Masker Jangan Dipelorotin, Pakai yang Bener

Baca juga: Deteksi Pemudik, Polres Tegal Manfaatkan Pos Kamling di Penjuru Kampung, Begini Teknisnya

Baca juga: BERITA DUKA: KH Syaroni Ahmadi Wafat, Ulama Kharismatik NU asal Kudus

Informasi tersebut disampaikan oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Alfatah, pada Tribunpantura.com, Selasa (27/4/2021).

Adapun uji coba penambahan sekolah yang melakukan PTM atau PTM perluasan untuk jenjang SMP dilakukan selama dua minggu.

"Uji coba PTM perluasan untuk jenjang SMP ini dilakukan selama dua minggu dimulai sejak Senin (26/4/2021) kemarin."

"Mudah-mudahan saat evaluasi nanti semuanya baik-baik saja tidak ada penemuan kasus Covid-19 atau halangan lainnya," jelas Fatah.

Ditanya apakah ada kemungkinan penambahan sekolah yang melakukan PTM, Fatah mengatakan, pihaknya memang sedang melakukan uji coba penambahan sekolah.

Sehingga saat awal masuk sekolah atau tahun ajaran baru tanggal 12 Juli 2021 semuanya sudah mengikuti dan melaksanakan PTM terbatas.

"Pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara terbatas, sehingga protokol kesehatan wajib dipatuhi dan dijaga."

"Pembatasan yang saya maksud sistemnya shift, jarak bangku diatur, siswa dalam satu kelas diatur setengahnya, dan lain-lain."

"Karena memang kami belum bisa melaksanakan pembelajaran seperti biasa," ungkapnya. (dta)

Baca juga: Dishub Kendal Mulai Berlakukan Zero Penumpang di Pelabuhan, Begini Keterangan Andy Rahmat

Baca juga: Mengintip Praktik Esek-esek di Pemalang saat Ramadan, Pintunya Tutup tapi Pelayanan Tetap Jalan

Baca juga: Salat Gaib hingga Doa Bersama, Penghormatan Personel TNI kepada Seluruh Awak KRI Nanggala 402

Baca juga: 7 Tips Sehat Berpuasa dr Dimas Widati Spesilias Gizi Klinik, Simak Selengkapnya

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved