Berita Batang
Bupati Wihaji Sebut Langkah Pertama yang Harus Dilakukan, Ihwal Longsor di Bukit Siglagah Praten
Bupati Wihaji Sebut Langkah Pertama yang Harus Dilakukan, Ihwal Longsor di Bukit Siglagah Praten
Penulis: dina indriani | Editor: yayan isro roziki
"Serta mengalami percepatan saat musim hujan, dikarenakan terjadi infiltrasi air hujan ke dalam lereng," terang Ulul disela-sela peninjauan, Senin (10/1/2022).
Lebih lanjut, sesuai hasil pengukuran lapangan diperoleh jarak lebar pada mahkota longsor + 160 meter dan pada kaki longsor + 50 meter.
Hal itulah yang menyebabkan kerusakan berupa hilangnya jembatarı yang menghubungkan Desa Pranten dengan Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara serta menyisakan turnpukan material hasil longsoran dalam jumlah besar.
Sementara itu, wilayah yang nengalami pergerakan tanah seluas 8,5 Hektare dengan panjang 1.000 meter.
Kedalaman bidang gelincir diperkirakan 20 meter, sehingga menyebabkan longsoran dengan volume material 1,7 juta meter, jarak terdekat dengan permukiman warga 900 meter.
"Dari hasil rekomendasi Dinas ESDM, kita akan membersihkan matrial yang menutup jalan, membuat jembatan darurat dan memperbaikai pipa air bersih milik mastarakat," ujarnya
Namun demikaian, langkah tersebut akan dilakukan setelah kondisi memungkinan atau tidak ada longsor susulan, karena saat ini diprediksi ada longsoran susulan.
"Untuk mitigasi vegetasi, kami disarankan untukk menanam tanaman penguat tebing, karena kondisi tanah di sana memang labil."
"Jadi sejak dahulu memang sering terjadi longsor ini terus berulang hingga sekarang.
"Bahkan warga yang pernah tinggal di sekitar buku saat ini pindah ke Dukuh Rejosari dulu," pungkasnya. (din)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/tanah-longsor-bukit-siglagah-praten-wihaji.jpg)