Berita Kabupaten Tegal
Covid-19 di Kabupaten Tegal Kembali Meningkat, Temuan Baru 79 Kasus dan 2 Probable Omicron
Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal saat ini mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Moch Anhar
"Setelah ada penemuan kasus positif Covid-19 sekolah sempat ditutup selama 14 hari. Nantinya jika sudah 14 hari maka bisa mulai sekolah lagi sesuai aturan yang ada. Sedangkan untuk yang positif sudah selesai isoman nya," tutur Ruszaini.
Terpisah, Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro mengatakan, wilayah Tegal bisa dibilang pintu keluar masuk pekerja di Jakarta.
Sementara kasus Omicron di Jakarta sendiri sedang tinggi-tinggi nya, karena penambahan kasus per hari bisa sampai 1.000 lebih.
Sehingga kemungkinan terpapar dari perjalanan lokal dan antar wilayah sangat besar.
"Saya imbau prokes harus diterapkan jangan sampai mengabaikan. Selain itu, bagi warga yang habis pulang bekerja dari Jakarta harus menjalankan isolasi mandiri dan rapid test. Kami menyediakan cek rapid antigen gratis untuk warga, stok nya masih ada sekitar 1.500, bisa langsung datang ke Urkes Polres Tegal," tutur Kompol Didi.
Bahkan menurut Wakapolres, Kabupaten Tegal saat ini menempati posisi ketiga daerah di Jawa Tengah yang kasus baru positif Covid-19 nya terbanyak.
Baca juga: Guru PAUD di Kota Pekalongan Dapat Latihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter
Baca juga: Polisi Periksa Pemilik Warung dan Beberapa Saksi Soal Pesta Miras yang Tewaskan 8 Orang di Jepara
Baca juga: Video 13 Orang di Pekalongan Positif Covid-19 Berpotensi Ada Penambahan Lagi
Sehingga upaya dari Polres Tegal berkoordinasi dengan Kodim 0712 Tegal untuk menekan penularan, yaitu dengan mengaktifkan kembali posko PPKM yang tersedia di tiap desa.
Utamanya untuk memantau pelaksanaan isolasi mandiri (isoman) warga, dan keluar masuk nya warga terutama yang dari luar daerah.
"Saya berharap kepada warga yang sedang isoman untuk sadar diri, dalam artian Covid-19 ini bukan suatu aib, melainkan wabah yang memang harus kita hadapi bersama. Jadi tidak perlu malu dan ditutupi, tujuannya supaya semuanya sehat," tegasnya. (*)