Berita Batang

Waktu Perpanjangan Habis, Proyek Rehabilitasi Lima Sekolah di Batang Dipastikan Tidak Selesai

Disdikbud Kabupaten Batang memastikan lima proyek rehabilitasi sekolah tidak selesai 100 persen,

Penulis: dina indriani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM/DINA INDRIANI
Suasana proyek rehabilitasi di SDN Wonosegoro 2 Bandar, Batang tidak selesai. 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang memastikan lima proyek rehabilitasi sekolah tidak selesai 100 persen.

Bahkan kondisi terburuk ada di SDN Wonosegoro 2, seluruh bangunan tidak teratapi.

Pasalnya, waktu perpanjangan pengerjaan rehabilitasi lima sekolah tersebut telah habis pada 5 Februari 2022.

Proyek lima sekolah itu dikerjakan oleh satu perusahaan, yaitu CV Amelia Rahman dari Cimahi, Jawa Barat.

Keseluruhannya mengalami keterlambatan. 

Baca juga: Ketua MUI Pati: Wakaf Bangunan di Lorong Indah untuk Pondok Pesantren Tidak Sah!

Baca juga: Disperinaker Kendal Fasilitasi 500 Dosis Vaksin Booster bagi Pekerja

Hingga batas waktu pengerjaan normal 17 Desember 2021, progresnya baru 30 sampai 35 persen kemudian mendapatkan waktu perpanjangan namun tidak juga selesai.

Kini, kontraktor tersebut pun telah di-blacklist.

SD yang menjadi korban CV Amelia Rahman itu adalah SDN Depok 2, SDN Jambangan 2, SDN Pejambon, SDN Plelen 1, dan SDN Wonosegoro 2. 

Nilai kontraknya mulai Rp 500 Juta hingga Rp 800 Juta dengan total kontrak mencapai Rp 3 Miliar. 

"Pekerjaan tidak selesai 100 persen, SDN Wonosegoro 2 tidak teratapi, bahkan baja ringan belum didatangkan ke lokasi," tutur Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Achmad Taufiq, melalui Kepala Bidang SD, Yuliyanto saat ditemui di kantornya, Senin (7/2/2022).

Pihaknya menjelaskan, kondisi SDN Wonosegoro 2 mengalami peningkatan progres dari pengerjaan bangunan.

Sementara pengatapan gagal total, semula kontraktor sudah mendatangkan baja ringan ke lokasi.

Namun ditolak karena tidak sesuai spesifikas, baja ringan yang didatangkan memiliki ketebalan 0,75 milimeter, sementara spesifikasi yang ditentukan 1 milimeter hingga perpanjangan waktu berakhir, baja ringan tersebut tak kunjung didatangkan.

"Kami tanyakan terus ke kontraktor, katanya baja ringan dalam pengiriman dari Bantul, Yogyakarta. Kami cecar, naiknya apa, lewatnya jalur mana kok tidak sampai-sampai," ujarnya.

Lebih lanjut, Pihaknya telah mendatangi kontraktor ke Jawa Barat untuk menegaskan kelanjutan proyek tersebut 

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved