Berita Semarang

Andalkan Jualan Ampas Gembus, Perajin Tahu Semarang Coba Bertahan di Tengah Meroketnya Harga Kedelai

Meroketnya harga kedelai, yang mencapai Rp11.500 per kilogram, membuat para perajin tahu di Kota Semarang menjerit.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
Dokumentasi Narasumber
Para perajin tahu di pabrik Tahu Eco di Jalan Tandang 1, Kelurahan Mrican, Tembalang, saat bekerja memproduksi tahu, Kota Semarang.  

Joko mengungkapkan jika lonjakan harga kedelai tidak segera ditangani Kementerian Perdagangan (Kemendag) maka dikhawatirkan situasinya akan menjadi lebih buruk lagi.

Untuk menyiasati kondisi saat ini, ia terpaksa mengandalkan penghasilan tambahan dari jualan ampas tahu.

Ampas tahu yang berasal dari sisa rebusan tahu saat ini banyak dibeli oleh para pedagang angkringan di Kampung Tandang untuk diolah menjadi makanan gembus.

Tak hanya itu, ampas tahu yang dihasilkan dari pabrik milik Joko juga diburu warga sekitar untuk dijadikan pakan ternak.

"Kami terpaksa cari penghasilan lain dari jualan ampas. Sebab kami harus tetap bayar upah buat lima pegawai.

Saya bersyukur akhir-akhir ini banyak warga dan pedagang yang beli ampas tahu untuk dijadikan makanan gembus atau juga pakan ternak," bebernya.

Baca juga: Absen Piala AFF U23 2022, Timnas Indonesia Kini Sasar Naik Peringkat FIFA

Baca juga: Ada Penolakan Keras Tambang Wadas Purworejo, NU Sedia Bantu Komunikasi Pemprov-Warga

Baca juga: Bina Marga Kebut Perbaikan Jalan di Jalur Selatan Jawa, Sebelum Lebaran Harus Rampung

Ia berharap Kemendag secepatnya bertindak untuk menstabilkan harga kedelai.

Ia menyampaikan peran Bulog sebagai lembaga penyangga pangan juga bisa dikembalikan untuk mencukupi kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia.

"Saya minta Bulog diaktifkan lagi sebagai pengendali harga kedelai.

Ya semoga saja kementerian lekas menstabilkan harga kedelai biar gak mahal seperti sekarang," tandasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved