Berita Jateng
Sidak Kelangkaan Minyak di Banyumas, Bupati Sebut Kebutuhan Masyarakat Mencapai 5.000 Liter Per Hari
Banyak masyarakat mengaku sangat kesulitan membeli minyak goreng, baik di pasar modern ataupun pasar tradisional.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, PURWOKERTO - Kelangkaan minyak goreng menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini.
Banyak masyarakat mengaku sangat kesulitan membeli minyak goreng, baik di pasar modern ataupun pasar tradisional.
Kelangkaan minyak goreng itu disinyalir karena memang tidak adanya pasokan dari distributor.
Melihat realita sulitnya minyak goreng, Bupati Banyumas, Achmad Husein dan sejumlah unsur Forkompinda melakukan sidak ke sejumlah agen dan toko modern, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Pemkab Pati Gelar Tasyakuran Pembukaan Alun-Alun Kembangjoyo, Berharap Jualan PKL Bisa Laris
Baca juga: Perhutani Serahkan Rp 2,3 Miliar Dana Sharing Produksi Pada 25 LMDH KPH Randublatung
Baca juga: Percepatan Vaksinasi Hingga Akhir Februari 2022, Polres Karanganyar Gelar Vaksin Merdeka Candi
Setelah mendatangi toko modern dan agen penjualan minyak goreng dirinya menyimpulkan memang faktor utamanya salah satunya adalah karena materi minyaknya yang kurang.
"Jumlah materi minyak gorengnya yang memang kurang
Minyaknya ada tapi dibatasi, nanti sore akan kita panggil semua agen dan distributor untuk rapat dan membahas permasalahan pasti," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com.
Ia mengatakan bahwa kebutuhan minyak goreng di Banyumas kurang lebih 5.000 liter per hari.
"Contoh kalau misalkan berdasarkan data ternyata supplai cuma 3.000 liter berarti kurang 2000 dan akan kita cari dari mana," imbuhnya.
Salah seorang penjual grosir minyak goreng di Jalan DI Panjaitan Purwokerto, yaitu di toko Intan Mas, Dani Alexander (30) mengaku terpaksa membatasi penjualan minyak goreng.
Ia mengaku pasokan minyak goreng dari distributor sangat sulit, bahkan terakhir kali mensupplai minyak goreng pada Januari yang lalu.
"Biasanya seminggu sekali ada, dan sedang langka.
Cara menyiasati adalah dengan menggunakan batasan dan saya membatasi 100 karton per hari.
Satu karton isinya 12 liter, dan saya kira itu cukup untuk rumah tangga dan kebetulan saya hanya jualan merk Rose Brand," katanya.
Ia mengatakan memang untuk permintaan sangat tinggi sehingga perlu adanya pembatasan supaya tidak terjadi panic buying.