Berita Semarang
Taj Yasin: Isra Miraj Sebagai Inspirasi Sains dan Perintah Shalat Lima Waktu
Selain sebagai inspirasi sains teknologi, Wagub Jateng Taj Yasin mengingatkan Isra Mikraj juga mengantarkan umat Islam untuk beribadah shalat.
Penulis: hermawan Endra | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Isra Mikraj merupakan peristiwa besar karena perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, dilanjutkan ke langit tujuh.
Perjalanan Rasulullah itu, mengandung banyak hikmah, diantaranya sebagai inspirasi sains dan teknologi, serta perintah melaksanakan shalat 5 waktu.
"Isra Mikraj dengan sains dan teknologi mempunyai hubungan erat. Apalagi tadi dibacakan ayat yang menceritakan bagaimana Nabi Muhammad melaksanakan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa kemudian sampai ke Sidratul Muntaha atau langit tujuh," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen saat memberikan sambutan acara pengajian bersama Gus Yasin dan Gus Yusuf di rumah dinas wakil gubernur, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Anak-anak Korban Bencana Tanah Bergerak di Dermasuci Tegal Dapat Hiburan Wayang Santri
Baca juga: Cedera, Finky Pasamba Kemungkinan Tak Bisa Perkuat PSIS Semarang di Laga Lawan Persikabo
Pengajian yang sekaligus launching pengajian rutin Runglapanan ( rutinan setiap 80 hari) PW Muslimat NU Jateng, Taj Yasin menjelaskan bahwa Isra Mikraj Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian Sidratul Muntaha benar-benar seperti tema yang diangkat dalam pengajian tersebut, yakni "Isra Mikraj sebagai Inspirasi Sains dan Teknologi".
Menurutnya, sains dan teknologi semakin berkembang, bahkan tidak sedikit ilmuwan yang telah mampu mengukur jarak antara bumi dan matahari, meskipun belum ada yang pernah ke matahari.
Termasuk ilmu pengetahuan tentang besaran panas matahari, menghitung waktu perjalanan cahaya dari bumi ke matahari, dan sebagainya.
"Tidak sedikit manusia yang sudah pernah sampai langit kesatu yang dikitari pesawat. Tetapi hingga sekarang belum ada manusia yang mampu sampai ke langit tingkat tujuh, karena memang tidak ada yang mampu dan yang mampu hanya kekuatan Allah," katanya.
Selain sebagai inspirasi sains dan teknologi, Isra Mikraj juga mengantarkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu dalam satu hari, dengan jumlah rakaat sebanyak 17 rakaat.
Yakni Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4, Ashar 4, Magrib 3, dan Isya 4 rakaat.
Senada dengan Taj Yasin, ulama asal Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau biasa disapa Gus Yusuf mengatakan, peristiwa perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad mengandung banyak hikmah yang luar biasa.
Salah satunya adalah memperlihatkan kekuasaan Allah yang mutlak.
Pengasuh Pondok Asrama Perguruan Islam (API) Ponpes Salafi Tegalrejo, Magelang itu menjelaskan, perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa merupakan perjalanan panjang, apalagi naik ke langit tujuh.
Apabila terjadi pada saat sekarang, mungkin masyarakat lebih mudah diajak berbicara sains dan pendekatan-pendekatan teknologi.
"Terlebih sekarang kemajuan teknologi transportasi luar biasa, termasuk pesawat supersonik yang kecepatannya melebihi cahaya sehingga masyarakat bisa maklum atau paham," katanya.
Tetapi saat itu, lanjut dia, alat transportasi hanya naik kuda dan unta.
Baca juga: Jadi Agen Tiket Bus Liar, Puluhan Lapak PKL dan Kios di Jalan Siliwangi-Jerakah Ditertibkan
Baca juga: Waspada Kelangkaan Stok Minyak Goreng di Kota Pekalongan, Tim Pengawas Sidak ke Distributor
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Optimalkan Peran Bidan Desa Dongkrak Capaian Vaksinasi Lansia