Berita Kudus
Minyak Goreng Curah di Kudus Masih Langka, Warga Rela Antre dengan Harga Rp 16.500 Per Kilogram
Minyak goreng curah di Kabupaten Kudus masih langka. Keberadaannya selalu dinanti-nanti oleh sejumlah warga.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m zaenal arifin
Baru kali ini dia mendapatkan toko yang menjualnya.
Itu pun dia pesimis. Karena dia datang telat.
Dia mendapat nomor antrean 50 ke atas.
"Ini belum tentu dapat orang nomornya belakang," kata perempuan berusia 47 tahun.
Sri Lestari sendiri sangat berharap minyak goreng curah mudah didapatkan.
Dia yang sehari-hari jualan gorengan di warung saat minyak goreng curah susah didapat terpaksa dia menggunakan minyak goreng kemasan dengan harga jauh lebih mahal.
Dengan begitu otomatis keuntungannya pun susut.
"Terpaksa pakai minyak kemasan, masak tidak jualan."
"Gorengannya agak dikurangin. Goreng sedikit," kata dia.
Warga lainnya yang turut antre yakni, Santo (55) asal Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus.
Dia turut antre minyak goreng curah untuk keperluan usaha kerupuknya.
Selama minyak goreng curah susah di pasaran dia pusing tujuh keliling.
Pernah sesekali dia menggoreng kerupuknya pakai minyak goreng kemasan, katanya, yang ada malah bangkrut.
Harga minyak goreng kemasan terlampau mahal baginya.
"Ini nanti kalau dapat dicukup-cukupin."