Berita Pemalang

Pemkab Pemalang Giatkan Gerakan Remaja Hebat untuk Atasi Persoalan Anak Tidak Sekolah

Pemerintah Kabupaten Pemalang berkomitmen untuk mengatasi persoalan tingginya jumlah anak tidak sekolah (ATS).

Dokumentasi
Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo (kiri), memberikan cinderamata kepada perwakilan Unicef Yuanita Marini Nagel dan perwakikan Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang, Jasman Indratno, Sabtu (25/6/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Pemerintah Kabupaten Pemalang berkomitmen untuk mengatasi persoalan tingginya jumlah anak tidak sekolah (ATS).

Persoalan tersebut dianggap menjadi tantangan dalam pembangunan manusia dan masyarakat di Kabupaten Pemalang.

Komitmen untuk mengatasi ATS juga telah ditetapkan menjadi isu strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2021-2026.

Hal itu disampaikan Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo saat membuka acara Showcase Gerakan Remaja Hebat (GRH) di Pendopo, Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Mutilasi Organ Vital di Jatimulya Tegal, Keluarga Ingin Pelaku Dihukum Mati

Bupati Agung mengatakan, permasalahan ATS disebabkan oleh faktor ekonomi atau kemiskinan yang juga menjadi isu strategis di Kabupaten Pemalang. 

Pihaknya memiliki program Njuh Sekolah Maning.

Selain itu, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Unicef untuk mengimplementasikan GRH, sebagai solusi dalam menangani ATS. 

"GRH merupakan program yang diadaptasi dari program lingkar remaja yang dikembangkan oleh UNICEF."

"Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi remaja, khususnya kompetensi komunikasi, penyelesaian masalah, berfikir kritis, membuat keputusan dan kemampuan bekerjasama serta mengelola stress," kata Agung dalam rilis. 

Baca juga: CVT Sepeda Motor Matik Berisik dan Loyo di Awal, Begini Cara Mengatasinya

Menurut Agung, GRH dilaksanakan melalui kelompok belajar yang dikoordinir oleh desa.

Sampai saat ini, GRH telah dilaksanakan di empat desa lokus binaan Unicef, yaitu Desa Sikayu, Karangasem, Sitemu dan Randudongkal. 

Ia berharap, GRH dapat terus berjalan lancar dan berdampak signifikan terhadap kemajuan sektor pendidikan maupun perkembangan anak.

"Semoga kegiatan ini bisa direplikasi di desa-desa lain, dengan bekerjasama dengan pihak seperti karang taruna."

"Karena kegiatan ini sangat positif dalam membekali remaja dengan keterampilan hidup, sebagai bekal mereka dalam memecahkan masalah hidupnya dan juga di sekelilingnya," ungkapnya. 

Baca juga: Jateng Terima 75 Ribu Vaksin PMK, Ganjar: Pekan Ini Disuntikkan Semua

Sekretaris Bappeda Kabupaten Pemalang, Gunawan Wibisono mengatakan, GRH dilakukan oleh kelompok remaja usia 10 sampai 18 tahun. 

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved