Berita Jateng
Hasil Penelitian Jurusan Teknik Geologi Unsoed, Wilayah Karangmoncol Purbalingga Rawan Longsor
Tim dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) memaparkan hasil Studi Proyek
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
Selanjutnya dari segi tutupan lahan, pemukiman lebih sering terjadi longsor (14 longsor).
Demikian dari segi kerapatan sungai, kejadian longsor lebih sering terjadi di kerapatan 4-6 km/km persegi (16 longsor).
"Dari tujuh parameter tersebut kita satukan menjadi sebuah peta kerawanan tanah longsor Kecamatan Karangmoncol.
Hasilnya : zona tinggi rawan longsor 25,26 persen dan zona sangat tinggi rawan longsor 24,63 persen.
Dengan demikian hampir separuh wilayah Karangmoncol rawan terjadi longsor," katanya.
Dari hasil kajian ini ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai mitigasi/ risk reduction.
Diantaranya menyediakan sistim informasi kebencanaan, yaitu menyediakan web GIS atau peta kerawanan longsor yang bisa diakses siapapun melalui internet termasuk form pelaporan kejadian di dalamnya.
"Kita juga melakukan capacity building karena kita tidak bisa hanya mengandalkan dari responder bencana.
Kita juga perlu menguatkan dari masyarakatnya itu sendiri makanya kita membuat program capacity building ada sosialisasi, dan rambu informasi," katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda R Imam Wahyudi mengucapkan terimakasih atas peran serta FT Unsoed dalam membantu Pemkab Purbalingga dalam memetakan kerawanan bencana di wilayah Karangmoncol ini.
"Program atau hasil dari kegiatan MBKM ini menjadi suatu referensi yang sangat bermanfaat dalam rangka merumuskan suatu kebijakan, kemudian membuat suatu kegiatan dan mengalokasikan anggaran untuk mengimplementasikan kegiatan tersebut," katanya.