Berita Jateng

Kenaikan Harga Telur Ayam, Parjuni : Produsen Pakan yang Kurang Ajar

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni mendorong pemerintah untuk bisa menekan

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Pedagang telur di Pasar Manis Purwokerto, Jumat (19/5/2023). 

Menurut Aji, panggilannya, kalangan peternak tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi tersebut, bahkan tidak mungkin sampai mengatur harga.

“Ya kami tergantung pakan ayam, kalau dari pakan naik otomatis harga telur juga naik.

Kami peternak kecil mau berapapun harga (pakan) pasti ngikut, misalnya harga jagung mahal, bulan depan bisa murah tapi bahan pakan lainnya misal bekatul mahal, sama saja,” ungkap dia, Jumat (19/5/2023).

Di tingkat pedagang sendiri, di Pasar Bandarjo Ungaran misalnya, mereka juga mengeluhkan berkurangnya pembeli lantaran harga telur yang kian melonjak.

Menurut mereka, kenaikan harga telur kali ini merupakan yang tertinggi hingga sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram.

Saat masa lebaran pada akhir April 2023 lalu, harga telur ayam paling tinggi hanya mencapai Rp 28 ribu per kilogram.

“Sebelumnya tidak pernah segini, lebaran saja paling tinggi Rp 28 ribu per kilogram,” kata seorang pedagang di Pasar Bandarjo, Hariyani (45) kepada Tribunjateng.com, Senin (15/5/2023) lalu.

Sebagai informasi, menurut data dari Petugas Pengawasan Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian & Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang, Saleh, harga telur ayam kini sudah cenderung menurun.

Per Sabtu (20/5/2023), harga telur ayam di Pasar Bandarjo Ungaran dipatok Rp 30 ribu per kilogram.

“Turun Rp 1.000 dari hari sebelumnya, Jumat (19/5/2023), sedangkan hari sebelumnya lagi, Kamis (18/5/2023) masih seharga Rp 32 ribu (per kilogram,” ungkap Saleh.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved