Berita Tegal
Perkuat Implementasi Kurikulum Merdeka, Tanoto Foundation Bentuk Tim Dampingi Guru MI di Tegal
Tanoto Foundation membentuk Tim Fasilitator Daerah (Fasda) Perubahan Pembelajar Merdeka di Kabupaten Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
"Saat pelatihan, wah antusuasnya luar biasa, mereka benar-benar mengikuti. Kita malah kewalahan meladeni pertanyaan dari mereka yang sangat luar biasa," ungkapnya.
Tim Fasda lainnya yang juga merupakan guru SDN Pacul 01 Kabupaten Tegal, Kusnaeni mengatakan, proyek yang sedang dijalankan ini didasari dari adanya miss konsepsi.
Ia dan rekan-rekannya menginginkan guru MI punya pemahaman tentang kurikulum merdeka.
Memiliki modul ajar yang berisi tujuan pembalajaran dan implementasi P5 sesuai regulasi pemerintah.
Termasuk goalnya adalah mereka bisa mengimplementasikan dan menerapkan pembelajaran kurikulum merdeka ini di sekolah masing-masing.
"Jadi kami berharap mereka bisa menghasilkan perangkat ajar tadi yang menitipkan hasil karya sendiri untuk bisa dimanfaatkan oleh guru-guru MI lainnya," katanya.
Kusnaeni menilai, masih banyak guru MI yang menganggap kurikulum merdeka masih sama dengan kompetensi dasar di kurikulum 2013.
Hal itu berbeda, paling mendasar perbedaannya adalah sistem implementasi pembelajarannya.
Pada kurikulum merdeka pembelajarannya lebih berpihak kepada murid, sehingga guru hanya menuntun saja sesuai filosofi dari Ki Hajar Dewantara.
"Jadi pembelajarannya dikemas agar kita bisa berdiskusi dengan anak. Tujuan utamanya untuk mengakomodir kebutuhan siswa," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.