BPJS
Satu Dekade Program JKN, Ini Cerita Warga Miskin di Tegal yang Rasakan Manfaat Jaminan Kesehatan
Putri Nur Fadilah adalah satu dari sekian warga yang merasakan betul manfaat dari program JKN, bahkan sejak ia berusia beberapa bulan.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
Bagi Rokhilah, anaknya bisa tumbuh sehat hingga setinggi 130 centimeter seperti keajaiban, di tengah kehidupan keluarganya yang pas-pasan.
Dia sehari-sehari hanya ibu rumah tangga dan suaminya bekerja serabutan di Pelabuhan Jongor Tegal.
Semua operasi dan perawatan anaknya sejak usia enam bulan hingga 10 tahun dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Keluarga Rokhilah terdaftar di program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), sejak tahun 2014.
“JKN benar-benar menjadi pelindung dan jaminan kesehatan bagi warga tidak mampu seperti kami. Bahkan memberikan harapan hidup bagi anak saya,” ucapnya.
Baca juga: DPRD Kota Pekalongan Usul Tambahan Kios dan Jembatan Penghubung dalam Pembangunan Pasar Banjarsari
Manfaat program JKN sebagai perlindungan jaminan kesehatan juga dirasakan oleh Erva Wahyuni (21), warga Kelurahan Margadana RT 04 RW 04, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.
Pada 2022 lalu, dia didiagnosis mengalami kanker tulang di lutut kaki kiri.
Saat didiagnosis kanker tulang, Erva masih bekerja di parbrik sepatu di Kabupaten Brebes.
Tidak lama setelah itu, dia mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mengakibatkan status kepesertaan JKN-nya tidak aktif.
“Untungnya ada pegawai kelurahan datang ke rumah, saya didaftarkan lagi di segmen PBI yang iurannya ditanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal,” kata perempuan berkulit kuning langsat itu.

Erva tidak menunggu lama, hari itu kepesertaannya langsung aktif karena Kota Tegal sudah mencapai status Universal Health Coverage (UHC).
Dari RSUD Kardinah Tegal dia mendapat rujukan ke RS Ortopedi Dr Suharso Solo.
Upaya medis seperti kemoterapi sempat dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil. Erva lalu memutuskan untuk operasi amputasi, namun sempat terkendala karena tubuhnya melemah hingga harus melakukan tambah darah sebanyak 30 kantong.
"Semua ditanggung BPJS Kesehatan, mulai dari 30 kantong darah, operasi biopsi, hingga operasi amputasi yang semua perkiraan biayanya sampai Rp 80 juta. Berkat JKN ini, saya memilki semangat untuk sehat,” ujarnya yang saat ini telah kembali bekerja di parbrik garmen.
Baca juga: Meriah, Happy Asmara Pukau Penonton Konser Musik HUT Ke-199 Kabupaten Wonosobo
Camat Margadana, Ary Budi Wibowo mengatakan, Putri dan Erva menjadi satu dari banyaknya warga yang telah merasakan manfaat program JKN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.