Pilbup Tegal
Cabup Tegal Bima Eka Sakti Sebut UMKM Tak Hanya Butuh Permodalan, Tapi Juga Hal Ini Agar Naik Kelas
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal nomor urut 1, Bima Eka Sakti-M Syaeful Mujab mengkritisi jawaban Ischak-Kholid terkait pemberdayaan BPR.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal nomor urut 1, Bima Eka Sakti-M Syaeful Mujab mengkritisi jawaban Ischak-Kholid terkait pemberdayaan Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) dalam Debat Publik Pertama di Syailendra Convention Hall Grand Dian Slawi, Kamis (24/10/2024).
Dalam segmen tersebut, pasangan calon nomor urut 2 Ischak-Kholid mendapat pertanyaan tentang pemberdayaan BPR untuk mendukung usaha UMKM di tengah persaingan bank umum.
Menurut Ischak, pihaknya akan memanfaatkan fasilitas BPR untuk kemajuan wirausaha sebagai akses permodalan.
Targetnya adalah agar UMKM bisa naik kelas.
Sehingga perlu edukasi dan dikampanyekan tentang BPR ke masyarakat dan UMKM.
"Kami akan mengurangi angka kemiskinan mulai dari bawah. Kami juga menyiapkan program ASN wajib belanja di warung tetangganya," katanya.
Baca juga: Prodi KP Polines Gelar Kuliah Dosen Tamu, Ajak Mahasiswa Cermat dan Bijak Manfaatkan Bank Digital
Menanggapi itu, Bima Eka Sakti menilai, masyarakat dan UMKM tidak hanya memerlukan akses permodalan.
Tetapi harus ada pendampingan agar usaha masyarakat bisa stabil dan naik kelas.
Ia menilai, saat ini Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Tegal adalah 8,6 persen.
Wakilnya, Mujab mengatakan, BPR juga harus bisa menjawab dan mengedukasi soal pinjaman ilegal.
Baca juga: Imigrasi Semarang Gelar Eazy Passport untuk Calon Jemaah Haji di Kendal
"Sehingga kita mendatang perbankan harus bisa mengedukasi dan memberikan literasi keuangan. Tujuannya agar tidak terjerat pinjol dan usahanya meningkat," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.