Berita Blora

Kisah Inspiratif dan Profil Prof. Dr. Abdul Mufid, Guru Besar Pertama IAI Khozinatul Ulum Blora

Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I., pria kelahiran Pati, berhasil mencetak sejarah sebagai guru besar pertama IAI Khozinatul Ulum Blora.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I. saat dikukuhkan menjadi Guru Besar bidang ilmu Ulumul Hadis di IAI Khozinatul Ulum Blora, didampingi keluarga, Selasa (7/1/2025). 

TRIBUN-PANTURA.COM, BLORA – Prof. Dr. H. Abdul Mufid, Lc., M.S.I., pria kelahiran Pati, berhasil mencetak sejarah sebagai guru besar pertama Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora.

Pada usia 46 tahun, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar di bidang ilmu Ulumul Hadis pada 17 Desember 2024.

Keberhasilan ini tidak datang dengan mudah.

Abdul Mufid, yang berasal dari keluarga petani sederhana, menjalani perjalanan pendidikan penuh perjuangan, didorong oleh semangat dan dukungan keluarga.

Lulus dari Madrasah Aliyah (MA) Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati pada 1999, Abdul Mufid bermimpi melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.

Obsesi terhadap sejarah Islam, termasuk kisah Nabi Musa dan Sungai Nil, menjadi alasan utama pilihannya.

Namun, keterbatasan ekonomi sempat menjadi hambatan.

Orang tuanya akhirnya menjual sebidang tanah pekarangan sempit untuk membiayai keberangkatannya ke Mesir.

Dengan modal Rp 10 juta, Abdul Mufid membeli tiket perjalanan dan biaya hidup tahun pertama.

Tantangan terus datang. Dalam setahun pertama, ia mengandalkan uang tersebut tanpa kiriman tambahan dari keluarga.

Untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Syari'ah Islamiyah, Universitas Al-Azhar, ia mencari beasiswa yang akhirnya membiayai studinya hingga lulus pada 2004.

Selama lima tahun di Mesir, Abdul Mufid tidak pernah pulang ke tanah air karena keterbatasan dana.

Melanjutkan Pengabdian dan Pendidikan di Indonesia

Sepulangnya ke Indonesia, Abdul Mufid mengajar di MA Raudlatul Ulum Pati selama empat tahun sebelum bergabung sebagai dosen di IAI Khozinatul Ulum Blora pada 2008.

Semangatnya untuk terus belajar membawanya meraih beasiswa program S2 di UIN Walisongo Semarang, yang ia selesaikan pada 2011.

Keinginannya untuk melanjutkan ke jenjang S3 tidak berjalan mulus.

Abdul Mufid sempat gagal dua kali sebelum akhirnya lolos beasiswa program 5.000 doktor dari Kementerian Agama pada 2014.

Ia menyelesaikan program doktoral di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada 2019, dengan konsentrasi Studi Al-Qur'an dan Hadis.

Meraih Gelar Guru Besar

Mengabdi sebagai dosen selama lebih dari satu dekade, Abdul Mufid mulai mempersiapkan diri untuk meraih gelar Guru Besar pada 2022.

Ia memilih jalur menjadi reviewer jurnal internasional bereputasi sebagai syarat tambahan, selain memenuhi syarat wajib lainnya seperti linieritas ijazah, sertifikasi dosen, dan penelitian.

Pada April 2024, ia dinyatakan lolos sebagai Guru Besar, dan SK dikeluarkan pada September 2024.

Abdul Mufid resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ulumul Hadis pada Desember 2024, menjadi kebanggaan bagi kampus dan masyarakat.

Sebagai Dekan Fakultas Ushuluddin, Abdul Mufid memiliki impian membawa IAI Khozinatul Ulum ke kancah internasional.

Ia telah menjalin kerja sama dengan kampus-kampus luar negeri, seperti di Malaysia, untuk membuka peluang baru bagi institusi tersebut.

Selain itu, dengan kehadiran guru besar di kampus, peluang IAI Khozinatul Ulum untuk berubah status menjadi universitas semakin besar.

“Ini adalah awal. Saya ingin membuktikan bahwa kampus swasta juga bisa mencapai prestasi tinggi. Tidak ada yang mustahil jika kita bersungguh-sungguh. Man Jadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti menemukan jalannya,” tuturnya, Selasa (7/1/2025).

Abdul Mufid berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi, khususnya bagi mahasiswa dan dosen-dosen di perguruan tinggi swasta.

Ia menegaskan bahwa keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk meraih prestasi, selama ada usaha dan doa.

“Jangan pesimis. Kendala ekonomi bisa diatasi dengan beasiswa. Teruslah berjuang dan jangan berhenti bermimpi,” pesannya.

Kini, Prof. Dr. Abdul Mufid menjadi simbol dedikasi dan keberhasilan akademik yang lahir dari semangat, kerja keras, dan dukungan keluarga. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved