TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang alpa memasang bendera merah-putih jelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia di sekitar aln-alun kabupaten setempat.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Rembang yang abai memasang bendera merah putih saat perayaan kemerdekaan RI di Alun-alun Rembang tersebut.
Momen suasana tidak adanya bendera dwi warna itu dipublikasikan ulama kharismatik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin Leteh Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus melalui akun media sosialnya.
• Gus Mus Kritik Alun-alun Rembang yang Tidak Ada Bendera Merah Putih, Tidak Lama Setelahnya Terpasang
• Sekolah Siaga Covid-19 SDN Slawi Kulon 3 Terapkan Belajar Tatap Muka, Polisi Edukasi Kebiasaan Baru
• Provokator Aksi Intoleran Penyerangan Midodareni Keluarga Habib Assegaf Solo Ditangkap di Pacitan
• 11 Tahanan Ditembak Mati 36 Lainnya Buron, Kabur dari Penjara, Tusuk Petugas Jaga
Ganjar mengucapkan terimakasih kepada Gus Mus tentang kritiknya pada Pemkab Rembang terkait persoalan itu.
"Saya sudah kontak Bupati Rembang dan memang pemahamannya berbeda. Mereka mengakui kesalahannya yang abai soal itu."
"Tapi akhirnya, Pemkab Rembang memasang bendera merah putih di Alun-alun Rembang sesaat sebelum detik-detik proklamasi," kata Ganjar melalui keterangan pers tertulis, Selasa (18/8/2020).
Ia langsung menelpon Bupati Rembang terkait hal itu.
Dari komunikasi itu, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyatakan bahwa pusat perayaan dilakukan di kantor pemerintahan, dan tidak menggelar acara HUT RI di alun-alun.
"Padahal, alun-alun bukan hanya ruang terbuka saja, melainkan tempat kultural yang biasa digunakan tempat pertunjukan, tempat show dan lainnya."
"Maka ketika ada keramaian apalagi 17 Agustus, kebiasaan pasang bendera di alun-alun itu ditunggu masyarakat."
"Maka, kalau tidak ada bendera yang dipasang kan aneh," tandasnya.
Mestinya, lanjut Ganjar, pemerintah daerah semua paham tentang hal itu.
Apalagi, semua kepala daerah sudah diperintahkan memasang bendera merah putih setiap hari sejak awal Agustus.
"Mestinya kita semua ngerti itu, pemerintah harus peduli dan tidak boleh abai," kata gubernur.
Ia menambahkan, kritik yang disampaikan Gus Mus tersebut menjadi koreksi dan evaluasi pemerintah agar tidak abai di kemudian hari.
Politikus PDIP ini mengapresiasi langkah Gus Mus yang dengan tegas mengkritik pemerintah Rembang.
Menurut dia, pemerintah harus peduli dalam setiap kondisi, tidak boleh abai untuk tetap khidmat merayakan kemerdekaan.
"Ternyata, sensitifitas masyarakat luar biasa, dan itu direpresentasikan oleh seorang Gus Mus."
"Beliau peduli, mengingatkan sebagai ulama menyampaikan itu."
"Iki pitulasan kok sepi piye (ini peringatan hari kemerdekaan kok sepi gimana)," imbuhnya.