Berita Solo
Pemkot Solo Akan Bagikan 100 Smartphone Bagi Peserta Didik Kurang Mampu
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menyerahkan bantuan berupa 100 unit gawai atau smartphone kepada peserta didik kurang mampu.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan menyerahkan bantuan berupa 100 unit gawai atau smartphone kepada peserta didik kurang mampu guna mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi virus Covid-19.
Sebelumnya Pemkot Solo melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah menyerahkan 20 unit gawai kepada peserta didik yang kurang mampu tingkat SMP negeri maupun swasta.
"Tahap I sudah kemarin, jumlahnya 20 (smartphone). Besok (Minggu (30/8/2020), rencananya dibagikan tahap II jumlahnya 100. Penyerahan di Pendopo Gede Balai Kota," kata Kepala Disdik Kota Solo, Etty Retnowati, Sabtu (29/8/2020).
• Ribuan Pemilik Cucak Ijo Daftarkan Burunya ke BKSDA, Karyanto : Biar Sah
• Ganja Sempat Jadi Tanaman Binaan Kementan, Bagaimana Bisa? Begini Penjelasannya
• Penyerangan Polsek Ciracas, Kodam Jaya: dari Kecelakaan lalu Beredar Isu Pengeroyokan Anggota TNI
• Perjuangan Siswa Tuna Rungu Belajar di Masa Pandemi, Masker Transparan Jadi Solusi
Lebih lanjut, supaya bantuan CSR itu tepat sasaran, pihak Disdik meminta masing-masing pihak sekolah mengusulkan peserta didiknya yang dinilai berhak mendapatkan bantuan smartphone tersebut.
"Kita rangking, yang diprioritaskan yang membutuhkan," ucapnya.
Di sisi lain, dalam rangka mempersiapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka pada awal 2021, Pemkot Solo berencana akan menggelar simulasi KBM tatap muka pada November 2020.
"Kita sudah rapatkan. Menunggu dari pengawas sekolah, mengusulkan binaannya (sekolah). Sementara dua (sekolah), negeri dan swasta," ucap Etty.
• Penyerangan Polsek Ciracas Libatkan Oknum TNI? Kesaksian Warga: Badan Tegap, Ada yang Bawa Pistol
• Ikuti Wisuda Online, Septian David Tidak Ikut Latihan PSIS Semarang
• Calon Polwan Mundur dari Seleksi, Tak Mampu Bayar Rapid Test dan Materai, Ini yang Dilakukan Polri
• Isak Tangis Warnai Pemakaman Korban Kebakaran di Pekalongan
Hingga saat ini pengawas masing mengecek kesiapan masing-masing sekolah terkait simulasi penerapan protokol kesehatan dalam KBM tatap muka.
"Nanti SMP dulu, kalau sudah jalan bisa jadi pola untuk SD," jelasnya.
Kendati demikian, lanjut Etty, perkembangan kasus covid-19 akan tetap menjadi pertimbangan apakah simulasi KBM tatap muka di tengah pandemi akan tetap dilaksanakan sesuai rencana. (Ais).