Berita Kebumen

Kapolres Kebumen Lakukan Hypnotherapy ke Pelajar Perusuh Unras UU Cipta Kerja

Penulis: khoirul muzaki
Editor: Rival Almanaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa anarkis dalam demonstrasi sungkem ke orang tua saat pembinaan Polres Kebumen.

TRIBUN-PANTURA.COM, KEBUMEN -Delapan pelajar yang terlibat dalam aksi anarkis saat demonstrasi di depan Gedung DPRD Kebumen beberapa waktu lalu, hari ini datang ke Polres Kebumen memenuhi panggilan Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Selasa (13/10).

Miris, ternyata beberapa pelajar tersebut masih duduk di bangku SMP kelas 2 serta kelas 1 SMK.

Alih-alin memahami materi naskah UU Cipta Kerja yang dipersoalkan, anak-anak di bawah umur itu bahkan tidak mengetahui isi tuntutan aksi yang mereka lakukan.

Saat ditanya oleh penyidik Sat Reskrim, mengakunya hanya ikut-ikutan.

Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kota Tegal 14 Oktober 2020, Buka di Kecamatan Margadana dan 7 Tempat Lainnya

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya 14 Oktober 2020, Empat Kecamatan Diprediksi Alami Hujan Ringan

Baca juga: Polres Pekalongan Razia Penyebar Hoaks Pilkada Melalui Patroli Siber

Baca juga: Jelang Musim Hujan, Sejumlah Pohon di Jalanan di Kota Tegal Dipangkas

Karena masih di bawah umur, ke delapan pelajar itu dikumpulkan Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan bersama para orangtua mereka di Gedung Tribrata Polres Kebumen.

AKBP Rudy memimpin langsung pembinaan.

Setelah diberikan pemahaman oleh Kapolres, para pelajar tersadar apa yang telah dilakukan ternyata melanggar hukum.

Aksi pelemparan batu dan perusakan fasilitas umum adalah bentuk pelanggaran hukum.

Rudy pun mengeluarkan jurus andalannya untuk menyadarkan para pelaku dengan metode hypno therapy.

"Para pelajar ini kita kumpulkan. Kita sadarkan. Kita gunakan metode hipnoterapi, komunikasi dari hati ke hati."

"Hasilnya mereka mengakui kesalahannya, dan berjanji tidak mengulanginya lagi," jelas AKBP Rudy.

Setelah tersadar, para pelajar seketika meminta maaf kepada orangtua karena telah mengecewakan.

Para pelajar itu merendahkan tubuuhnya dan sungkem kepada orangtuanya di hadapan Kapolres.

Para orang tua ternyata mengaku tidak tahu saat anaknya bergabung bersama pendemo pada hari Jumat (9/10).

Mereka bahkan terkejut saat mendengar kabar anaknya terlibat dalam aksi anarkis sehingga dibawa ke Polres Kebumen.

Halaman
12