TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Kedatangan pandemi virus corona atau Covid-19, menyebabkan Hary Wijaya Santosa (27) kehilangan pekerjaan di sebuah pabrik otomotif di Bekasi.
Hary adalah warga asli Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.
Dia menjadi salah satu karyawan yang harus mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi Covid-19.
Meski demikian, kini Hary sudah memiliki usahanya sendiri di bidang barbershop atau pangkas rambut pria.
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Kamis 19 November 2020 Ada di Tiga Lokasi.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Wilayah Tegal Kamis (19/11/2020), Hujan Ringan dan Sedang Pada Sore dan Malam
Baca juga: Mendagri Buat Instruksi Kepala Daerah Bisa Dicopot, Ganjar: Nggak Perlu Diancam
Baca juga: Jadwal Samsat Online Keliling Kota Tegal Kamis 19 November 2020 Buka di 8 Lokasi
Usahanya bernama KEZ Barbershop di Jalan Sangir Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal.
Hary bercerita, ia sudah bekerja selama 10 tahun di PT Denso Indonesia di Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Kemudian perusahaan mengalami kondisi buruk ketika pandemi Covid-19 datang, pada Maret 2020.
Mulai dari produksi menurun, gaji dipotong, hingga tunjangan dihilangkan.
Dalam kondisi terpuruk, menurut Hary, perusahaan kemudian menawarkan dan mempersilahkan karyawan yang hendak keluar.
"Akhirnya saya memutuskan untuk keluar. Saya gelombang terakhir, ada 70 orang yang berhenti. Saya memilih untuk berwirausaha di kampung halaman," kata Hary, mantan leader produksi manufacturing, kepada tribunjateng.com, Rabu (18/11/2020).
Hary mengatakan, ia resmi tidak lagi menjadi karyawan PT Denso Indonesia, pada 1 Juli 2020.
Setelah berhenti ia tidak langsung membuka KEZ Barbershop.
Mulanya Hary terpikir untuk membuat usaha di bidang kuliner atau jasa.
Selain karena mudah, sejak awal ia memang tidak memiliki keterampilan pangkas rambut.
Namun menurut Hary, setelah pulang dan berada di Tegal selama sebulan, ia mendapatkan informasi pelatihan kerja pangkas rambut dari Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal.
Ia kemudian mengikuti pelatihan selama sebulan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Harmonis Barbershop.
"Saya ikut kursus lalu lancar. Saya tidak pikir panjang. Saya cari ruko, beli peralatan, dan langsung buka," ungkapnya.
Hary bersyukur, KEZ Barbershop yang didirikannya sejak 2 Oktober 2020, berjalan lancar tanpa kendala.
Ia mengatakan, modal usaha barbershop senilai Rp 25 juta berasal dari pesangon yang didapatkan.
Untuk mengelola usahanya, ia mengajak tiga teman seangkatan di pelatihan pangkas rambut Disnakerin Kota Tegal.
"Alhamdulillah yang cukur banyak. Sehari rata-rata ada 10 orang. Tarifnya untuk sekali cukur Rp 15 ribu," ujarnya.
Hary mengatakan, ada pengalaman menarik saat ia belajar mencukur rambut.
Baca juga: Gelapkan Uang Pengurusan BPKB Hingga Rp 124 Juta, Karyawan Diler Sepeda Motor Dipolisikan
Baca juga: Dalam Sepekan, Expo Tanaman Hias di Karanganyar Catatkan Transaksi Rp 723 Juta
Baca juga: Mahasiswa Rentan Terpapar Radikalisme, Wagub Jateng: Kita Diperintahkan untuk Tidak Fanatik
Baca juga: Pembunuh DF Siswi Asal Demak di Hotel Bandungan Terancam Hukuman Mati Hanya Karena Sakit Hati
Ia butuh waktu satu bulan untuk bisa menghaluskan gradasi di tiap bagian rambut.
Ia juga selalu menawarkan cukur gratis kepada anak-anak tetangga rumah untuk melatih keterampilannya.
Menurut Hary, ada 100 orang yang sudah dia cukur selama mengikuti pelatihan pangkas rambut.
"Paling susah itu bagian overcome, itu penghalusan gradasi. Saya butuh waktu satu bulan untuk bisa," katanya. (fba)