Wismoyo Arismunandar Wafat

Mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar Wafat, Jenazah Dimakamkan di Giribangun Solo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Mantan KSAD Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar.

TRIBUNPANTURA.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Kamis (28/1/2021) pukul 04.29 WIB.

Rencananya, jenazah Wismoyo Arismunandar akan dimakamkan di Astana Giribangun, Solo.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Nefra Firdaus membenarkan kabar meninggalnya Wismoyo.

Baca juga: KSAD Marah Besar, Andika Perkasa: Lebih Baik Kehilangan 31 Prajurit, daripada Nama TNI AD Rusak

Baca juga: Material Longsor Menutupi Separuh Jalan Tembus Tawangmangu

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang 28 Januari, Menurun Rp 4.000 Berikut Daftar Lengkapnya 

Baca juga: Pimpinan TNI-Polri Sambangi Abu Bakar Baasyir di Ponpes Al Mukmin Ngruki: Tak Kenal, Tak Sayang

"Inalillahi wainalillahirojiun, telah meninggal dunia Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar, jenazah dibawa ke Giribangun, Solo," kata Nefra.

Nefra mengatakan, jenazah disemayamkan di kediamannya di Jalan Gempol, Nomor 10, Bambu Apus, Jakarta Timur.

Rencananya, jenazah Wismoyo dikebumikan di Giribangun, Solo, Jawa Tengah.

"Betul," kata Nefra.

Ia meminta kepada masyarakat Indonesia turut mendoakan almarhum Wismoyo.

"Mohon doa agar Bapak Wismoyo Arismunandar husnul khotimah. Mohon maaf atas segala kesalahan almarhum apabila ada semasa hidupnya," kata Nefra.

Wismo merupakan KSAD periode 1993-1995.

Selain pernah mengemban jabatan tertinggi di matra darat, Wismoyo juga pernah menjabat Pangkostrad hingga Wakil KSAD.

Dimakamkan di Astana Giribangun

Jenazah mantan Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD) periode 1993-1995 Jenderal (Purn) TNI Wismoyo Arismunandar akan dimakamkan di Astana Giribangun, Solo, Jawa Tengah.

"Jenazah dibawa ke Giribangun, Solo," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus melalui pesan singkat, Kamis (28/1/2021).

Sekilas soal Astana Giribangun

Dilansir dari id.wikipedia.org Astana Giribangun adalah sebuah mausoleum bagi keluarga Presiden Republik Indonesia ke-2, Soeharto.

Kompleks makam ini terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 660 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, sekitar 35 km di sebelah timur kota Surakarta.

Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepat di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.

Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 660 meter dpl.

Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, MN II, dan MN III.

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan; untuk tetap menghormat para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III.

Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam): cungkup Argo Sari teletak di tengah-tengah dan paling tinggi, di bawahnya, terdapat cungkup Argo Kembang, dan paling bawah adalah cungkup Argo Tuwuh.

Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara.

Sisi selatan berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir Kali Samin yang berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam.

Terdapat pula pintu di bagian timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana Mangadeg.

Selain bangunan untuk pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya.

Di antaranya adalah masjid, rumah tempat peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika berziarah, kamar mandi bagi peziarah utama, tandon air, gapura utama, dua tempat tunggu atau tempat istirahat bagi para wisatawan, rumah jaga dan tempat parkir khusus bagi mobil keluarga.

Di bagian bawah, terdapat ruang parkir yang sangat luas. Pada masa Soeharto berkuasa, di areal ini terdapat puluhan kios pedagang yang berjualan suvenir maupun makanan untuk melayani peziarah dan wisatawan.

Namun kini di tempat itu tidak diizinkan lagi menjadi tempat berjualan dengan alasan keamanan dan ketenangan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Eks KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia

Baca juga: Breaking News: Jenazah Tersangkut Bebatuan di Aliran Sungai Comal Berhasil Dievakuasi

Baca juga: Sepuluh Remaja Kerjasama Curi Kotak Amal di Masjid-masjid, Hasilnya untuk Pesta Sabu

Baca juga: Pesanan Peti Mati Jenazah Pasien Covid-19 di Banyumas Melonjak Tajam, Capai 150 Buah Per Bulan

Baca juga: Sengketa Pilkada Rembang, Harno-Bayu Ajukan 251 Alat Bukti ke MK