"Kami selaku orangtua bingung terus terang kalau dia (belajar) dari rumah terus."
"Sekarang dibuka kembali sekolahnya, mendukung penuh agar terus dibuka," terangnya.
Untuk menjaga anaknya dari paparan Covid-19, ia mewanti-wanti kepada sang anak agar tidak jajan di luar dahulu.
Dengan cara, membawakan bekal makanan agar bisa dimakan saat jeda pembelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, pada simulasi PTM di SMPN 1 Weleri hanya diikuti oleh sebagian siswa kelas VIII dan IX.
Mekanismenya dibuat dua shift dengan menggunakan 7 ruang kelas.
Setiap kelas diisi 16 siswa dengan jeda 1 jam antar shift.
"Waktu jeda itu kami gunakan untuk melakukan pembersihan sterilisasi dengan desinfektan," ujarnya.
Menurutnya, simulasi akan berlangsung selama 2 pekan. Satu pekan setelahnya digunakan untuk evaluasi untuk menentukan tahapan simulasi selanjutnya.
Dalam evaluasi, pihaknya akan melihat peran semua pihak yang terlibat seperti guru, tenaga kependidikan, orangtua siswa, tenaga kesehatan, hingga siswa itu sendiri.
Hal itu yang akan menentukan nasib PTM di Kendal jenjang SMP sederajat apakah diperluas atau dihentikan sementara.
"Anak-anak yang belum mendapat kesempatan PTM langsung, bisa mengikuti via zoom."
"Kami juga siapkan streaming melalui Youtube Kendal Pintar Berbagi agar bisa disaksikan sekolah-sekolah lain."
"Sehingga nanti sekolah lain bisa mengambil gambaran mekanismenya, bisa juga memberikan saran masukan," ujarnya. (Sam)
Baca juga: Bagaimana Kebijakan Pemberian THR di Masa Pandemi 2021, Ini Penjelasan Menaker Ida
Baca juga: Pemkab Blora Berencana Utang PT MSI untuk Pembiayaan Perbaikan Jalan Rusak, Sekda: Solusi Terakhir
Baca juga: Pasar Srogo Brangsong Terbakar, Disdag Kendal Sebut 42 Kios dan Los Ludes Dilalap Api
Baca juga: Kejari Batang Musnahkan Ribuan Barang Bukti Berbagai Tindak Pidana