TRIBUNPANTURA.COM, BANYUMAS - Kecelakaan Bus Pariwisata yang terjun ke Sungai di Jalan Raya Banyumas-Banjarnegara tepatnya di Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas, Rabu (23/2/2022) sekitar pukul 01.00 dini hari warga sekitar lokasi kejadian mendengar suara seperti hantaman.
Sartimin (44), warga sekitar yang melihat pertama kali bus sudah berada di sungai.
Sebelumnya dirinya mendengar seperi hantaman dari dalam rumah hingga dirinya memutuskan untuk mengecek keluar.
Baca juga: Oknum Guru Honorer Tega Cabuli Siswinya di Bawah Jalan Tol Adiwerna Tegal, Korban Masih Dibawah Umur
Baca juga: Pratama Arhan Masih Akan Memperkuat PSIS, Siap Tampil Lawan Borneo FC
Namun ia tidak mendapati ada sesuatu hal terjadi. Sampai ada pengendara motor yang melintas dan memberi tahu di sungai ada bus yang masih menyala.
Sontak dirinya dan 2 warga lainnya menghampiri bus tersebut.
Kali pertama melihat, sopir sudah berada di kursi nomor 3 sebelah kiri.
"Saya melihat sopir sudah di kursi nomor 3 sebelah kiri, kemungkinan mental atau gimana kurang paham," ungkapnya.
Sementara kondektur tidak terlihat terluka dan masih bisa untuk mencari handphonenya.
Menurut Sartimin, saat kejadian sopir terlihat mengalami sakit di bagian pinggang.
"Kalau kondektur si ngga apa-apa, malah sibuk nyari hp. Kalau sopirnya sakit pada bagian pinggangnya," jelasnya saat di wawancara.
Menghindari kemungkinan bus meledak dirinya menggendong sopir keluar dari bus.
"Barangkali bus meledak soalnya kan kondisi panas dan terkena air sungai," ujarnya.
Dari informasi yang didapatnya, bus ini berasal dari Purwokerto setelah menurunkan penumpang rombongan ziarah dan ingin pulang ke Karangkobar, Banjarnegara.
Hingga beberapa saat kemudian polisi datang dan mengantar korban ke rumah sakit terdekat di Banyumas.
"Sekitar seperempat jam polisi datang lalu mengantar korban ke rumah sakit," terangnya.
Baca juga: Berstandar BWF dan PBSI, Shuttlecock Bikinan Industri Rumahan Batang Tembus Pasar Luar Negeri
Baca juga: Tak Seimbang dengan Jumlah Penduduk, Kabupaten Batang Masih Kekurangan Dokter Umum dan Spesialis
Bus Pariwisata nomor polisi AE-7404-UP yang dikemudikan S (43), warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas melaju dengan kecepatan sedang lalu mengalami oleng ke kanan sehingga mengakibatkan masuk ke sungai bawah jembatan setinggi kurang lebih 4 meter.
Kasus ini sudah ditangani Kanit Laka Polresta Banyumas dan hingga saat ini masih dilakukan evakuasi badan bus dikarenakan tidak menggunakan alat berat untuk menariknya dan hanya dilakukan secara manual. (*)