"Artinya bos yang ada di PT Gajah Mada ini mampu mengelola organisasinya dengan baik. UMK-nya dikelola dengan baik, dan kualitasnya dikelola dengan baik," jelasnya.
Sementara itu, Cawalkot Tegal nomor urut 1, Edy Suripno mengatakan, untuk mengembangkan dan mengembalikan kejayaan industri shuttlecock di Kota Tegal, perlu dorongan kebijakan dari pemerintah daerah.
Minimal menurutnya, saat ada pertandingan antar kampung maka harus menggunakan shuttlecock produksi asli Kota Tegal.
"Terkait persoalan mencari bahan baku yang sulit, nanti akan kami carikan terobosan, bahan baku bulu entok yang berkualitas," ungkapnya. (*)