Teror Virus Corona

Hoaks soal Covid-19 Bikin 800 Orang Meninggal Dunia, Simak Apa Itu Bahaya Infodemi Corona

Hoaks soal Covid-19 Bikin 800 Orang Meninggal Dunia, Simak Apa Itu Bahaya Infodemi Corona

Tribun Bali/Dwi Saputra
Ilustrasi hoaks - Hoaks soal corona maupun ifodemi Covid-19 tak kalah bahaya dan mematikan dari serangan virus corona. 

TRIBUNPANTURA - Infodemi merupakan kelebihan informasi, yang di dalamnya tercampur hoaks dan teori konspirasi.

Pada saat ini, dunia tidak hanya sedang menghadapi pandemi Covid-19, tetapi juga infodemi mengenai penyakit ini.

Tak ayal, infodemi juga merupakan hal yang perlu diwaspadai, karena ternyata bisa menimbulkan kematian.

Dua Kepala OPD Kendal Dinyatakan Positif Covid-19, Total Pasien Klaster Perkantoran Setda 27 Orang

Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tegal Capai 1.143 Orang, Joko: Ibu Rumah Tangga Paling Banyak

Menginap Gratis di Petungkriyono, Pemkab Pekalongan akan Launching Homestay Non Tarif

Masa Kampanye Pilkada 2020 di Media Massa Makin Panjang hingga 71 Hari, Begini Respon Bawaslu

Walaupun sekilas tampak tidak berbahaya, infodemi Covid-19 rupanya telah menelan setidaknya 800 korban jiwa di seluruh dunia.

Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene.

Dilansir dari ScienceAlert, Kamis (13/8/2020); dalam studi ini, sekelompok peneliti penyakit menular internasional menganalisis berbagai media sosial dan situs berita untuk mengetahui bagaimana misinformasi terkait Covid-19 menyebar di internet.

Secara total, mereka menemukan sekitar 2.300 laporan hoaks dan teori konspirasi Covid-19 dalam 25 bahasa di 87 negara.

Mayoritas misinformasi ini ditemukan tidak membantu, dan bahkan bisa berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Salah satu contohnya adalah mitos bahwa mengonsumsi alkohol berkonsentrasi tinggi bisa membersihkan tubuh dari virus corona.

Mitos yang tersebar di berbagai negara, termasuk Iran dan Turki, ini menyebabkan 800 orang meninggal dunia, 5.876 harus dirawat di rumah sakit 60 orang menjadi buta setelah mengonsumsi metanol.

Hal serupa juga terjadi di Qatar, di mana dua orang pria meninggal dunia karena mengonsumsi disinfektan atau hand sanitizer berbahan alkohol.

Sementara itu, di India, sebuah video yang disebar di media sosial juga mengklaim bahwa meminum alkohol yang terbuat dari biji datura yang beracun bisa meningkatkan imunitas terhadap Covid-19.

Akibat menuruti anjuran dalam video ini, puluhan orang, termasuk lima anak-anak, jatuh sakit.

Bahkan, hoaks yang tampaknya jinak pun bisa jadi berbahaya jika jatuh di tangan yang salah.

Di Korea Selatan, misalnya.

Sebuah gereja menggunakan botol semprot yang sama untuk menyemprotkan air garam ke mulut para jemaat dalam upaya menangkal virus corona.

Kejadian ini menyebabkan 100 infeksi Covid-19 baru di antara para jemaat gereja.

Di samping klaim-klaim mengenai upaya penyembuhan Covid-19, para peneliti juga menemukan banyak hoaks dan teori konspirasi lainnya.

Beberapa contoh di antaranya adalah virus corona merupakan sejenis penyakit rabies.

Lalu, virus corona bisa disebarkan lewat ponsel, virus corona adalah senjata biologis yang sengaja direkayasa.

Juga, ada informasi virus corona dibuat untuk menjual vaksin dan lain sebagainya.

Para peneliti mengakui bahwa mereka tidak menginvestigasi lebih lanjut tentang seberapa dipercayanya rumor-rumor ini.

Namun, fakta bahwa misinformasi-misinformasi ini bisa beredar dengan bebas di media sosial dan internet adalah masalah besar yang harus bersama-sama kita lawan.

Mereka menulis, misinformasi yang didorong oleh rumor, stigma dan teori konspirasi bisa memiliki implikasi serius terhadap individu dan komunitas jika diprioritaskan di atas panduan berbasis bukti.

"Agensi-agensi kesehatan harus mengawasi misinformasi terkait Covid-19 secara real time, dan melibatkan komunitas lokal dan pemangku kepentingan di pemerintahan untuk mengekspos misinformasi," ujar mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Studi: 800 Orang Meninggal karena Hoaks dan Teori Konspirasi Corona

Cara Mudah Cek Kepersertaan BLT Pekerja Rp600.000, Simak Petunjuk Berikut Ini

Kantor Disparpora Batang Di-Lockdown, Satu ASN Positif Covid-19, Kadis: Seluruh Pegawai 4 Hari WFH

Pandemi Corona Angka Kehamilan di Batang Naik 10 Persen, Dinkes: Bidan Harus Aktif Pantau Bumil

Keuntungan Elpiji Rp1 Juta Per Hari Antar Saparin ke Dalam Penjara, Terancam Denda Rp5 Miliar Pula

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved