Berita Regional

Kisah Pasutri Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayi Usia 1 Bulan, Diusir dari Kos karena Ini

Kisah Pasutri Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayi Usia 1 Bulan, Diusir dari Kos karena Ini: Telat Bayar Kos 10 Hari

KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Pasangan suami istri, Andika Pratama dan Yanti dan bayinya Muhammad Aditya Pratama saat ditemui di rumah singgah Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Kamis (3/9/2020). 

TRIBUNPANTURA.COM – Gara-gara telat bayar kos 10 hari, pasangan suami sitri (pasutri) beserta seorang bayi diusir pemilik rumah kos.

Karena itu, sepasang suami istri di Samarinda, Kalimantan Timur itu, terpaksa tinggal di gerobak sampah bersama bayinya yang baru berusia satu bulan.

Dalam gerobak sampah itu, pasangan Andika Pratama (35) dan Yanti (32) bersama bayinya Muhammad Aditya Pratama ini tidur beralaskan baliho di tepi Jalan Belatuk, Samarinda.

Seorang Mahasiswa Diculik Setelah Menggelar Aksi Demosntrasi, Pelaku Berbadan Tinggi dan Tegap

Nyambi Jadi Sales Semen, Oknum Polisi Ini Bawa Lari Uang Setoran Rp1,7 Miliar, Polda: Kami Usut

Didukung 4 Parpol, Calon Petahana Bupati Pekalongan Asip Kholbihi: Target Menang 75 Persen

Selain TNI AD, Penyerangan Mapolsek Ciracas Juga Libatkan TNI AU dan TNI AL, Ini Kata Danpuspom

“Satu (baliho) buat alas dalam gerobak dan satunya buat tutup bagian atas agar tak panas dan kehujanan,” ungkap Andika saat ditemui Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Meski begitu ketiganya sering kebasahan saat hujan, karena hanya mengandalkan baliho sebagai alat teduh.

Gerobak itu milik Andika yang bekerja sebagai pemulung.

Setiap harinya dia membawa istri dan anaknya mencari sampah plastik yang bisa dijual untuk bertahan hidup.

Namun, pada pertengahan Agustus 2020, pemilik indekos yang disewa pasangan ini di Jalan Ruhui Rahayu, mengganti gembok pintu indekos karena telat bayar.

“Pemiliknya bilang bayar dulu baru bisa masuk. Akhirnya kami tinggal di gerobak dekat tempat sampah di Jalan Belatuk,” terang dia.

Setiap bulannya Andika membayar indekos Rp350.000.

Namun dia belum punya uang cukup pada Agustus sehingga belum bisa bayar.

Andika tinggal di indekos itu sejak Februari 2020.

Saat tinggal di gerobak, istrinya tidak bisa memasak.

Akibatnya, pasangan ini harus membeli nasi bungkus setiap hari.

Jika uang mencukupi Andika membeli dua bungkus nasi. Jika tak cukup, maka hanya satu bungkus makan berdua bersama istrinya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved