Berita Batang

Jembatan Timbang Subah Ditutup, Tri Nyanyikan Lagu Los Dol, Gunadi: Overload Itu Bahaya

Jembatan Timbang Subah Ditutup, Tri Nyanyikan Lagu Los Dol, Gunadi: Overload Itu Bahaya

Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Budi Susanto
Kendaraan angkutan barang melintas di depan jembatan timbang Kabupaten Batang, tepatnya di Kecamatan Subah, Senin (12/10/2020). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Bak judul lagu yang sedang tren, seorang pengemudi truk berulang kali menuturkan "Loss Dol", usai melintasi jembatan timbang di Jalan Pantura Kabupaten Batang, tepatnya masuk Kecamatan Subah.

Hal itu dikarenakan jembatan timbang tersebut belum membuka pelayanan karena beberapa waktu lalu, satu di antara petugas terikonfirmasi Covid-19.

Karena hal tersebut, beberapa kendaraan berat yang memilih menggunakan Jalan Pantura tak masuk ke jembatan timbang.

Baca juga: Aktivis Topo Ngligo, Ganjar Kumpulkan Akademisi, Buruh dan Pengusaha Bahas UU Cipta Kerja

Baca juga: Dermaga Apung 90 Meter, Bakal Jadi Wahana Baru Pantai Alam Indah Tegal, Maman: Gratis!

Baca juga: 4 Akses Masuk KIT Batang Langsung Terhubung ke Tol Trans Jawa, Master Plan Segera Rampung

Baca juga: Jembatan Kali Kemiri Mulai Diperbaiki, Ini Pesan Bupati Tegal Umi Azizah: Jangan Kotori Sungai

"Loss dol pokoke, bablas terus (Melaju terus, tanpa berhenti)," ucap seorang pengumudi truk yang mengaku bernama Tri, saat ditemui Tribunpantura.com di sebuah warung di Jalan Pantura Kabupaten Batang, Senin (12/10/2020).

Tri mengaku sedikit senang karena berulang kali terkena tilang di jembatan timbang.

"Beberapa kali saya kena tilang karena muatan berlebihan, kalau tutup kan tinggal gas saja," paparnya.

Dilanjutkannya, ia tak tahu muatan berlebihan karena Tri hanya ditugasi mengantarkan muatan.

"Kalau surat muatannya sih tidak berlebihan, tapi setelah ditimbang ternyata overload," ucapnya.

Dikatakannya, kadang ada pihak yang nakal, tak terkecuali orang yang memesan barang, ataupun petugas.

"Kalau sedang apes ya pakai uang pribadi untuk menebus denda tilang, karena tak jarang kami tidak diberi tambahan saat mengantarkan barang," paparnya.

Jika Tri senang jumbatan timbang tutup, laim halnya dengan Gunadi pengemudi truk lainya, ia justru berharap jembatan timbang buka kembali.

"Kalau overload membahayakan para supir, misal pun kena tilang ya urusan bos pemilik truk. Karena kami hanya ditugasi mengantar," ucapnya.

Gunadi menambah, tak hanya membahayakan diri sendiri, truk dengan muatan overload juga membahayakan pengguna jalan lainya.

"Yang kami bawa itu kendaraan berat, kalau overload lalu ban meletus dan oleng, pasti membahayakan orang lain juga," tambahnya. (bud)

Baca juga: Mahasiswi Ini Ketahuan Mesum saat Kuliah Daring, Video 21 Detiknya Viral

Baca juga: Mana Sih Draf Finalnya? Beredar Lagi Versi Baru Draf RUU Cipta Kerja

Baca juga: Tim Tabur Kejati Jateng Tangkap Terpidana Kasus TKI Ilegal di Malang, Asintel: Buron Sejak 2018

Baca juga: Buruh Rencana Demo Lagi Tolak UU Cipta Kerja, Bikin Deg-degan Ganjar: Tolong Hentikan Kerumunan

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved