Liga 1
Cerita Penggawa PSM Asal Guntur Demak, Bungkam Mulut Tetangga dengan Prestasi
Cerita perjalanan Ahmad Agung Setia Budi menjadi pemain sepakbola tidak mudah. Banyak orang yang meragukannya.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, DEMAK - Cerita perjalanan Ahmad Agung Setia Budi menjadi pemain sepakbola tidak mudah.
Pasalnya, dulu saat dia sedang dalam perjalanan meraih cita-citanya, banyak orang yang meragukannya.
"Pengalaman menyakitkan pernah dikatain tetangga saya, "mau jadi apa main bola," ceritanya kepada Tribun-Pantura.com, kemarin.
Setelah mengalami pengalaman pahit itu, selang beberapa tahun kemudian, pemain kelahiran Demak pada 9 Maret 1996 itu mampu membuktikan kerja kerasnya kepada tetangga yang pernah meremehkannnya.
Baca juga: Update Virus Corona di Kabupaten Pekalongan, Dua Nakes Positif Covid-19, Total 240 Warga Terjangkit
Baca juga: Satu Anggota Satpol PP Kota Semarang Meninggal Karena Covid-19
Baca juga: Satu Anggota Dewan Dinyatakan Positif Covid-19, Kantor DPRD Temanggung Ditutup Sementara
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Pekalongan Layangkan Surat Rekomendasi ke KASN, soal Netralitas ASN di Pilakda
Ia berhasil merasakan juara Liga 1 2019 bersama Bali United.
Warga Kelurahan Krasak, Temuroso, Guntur, Demak, itu kini menjadi kebanggaan warga Demak karena pengalamnnya membela klub liga 1.
Pemain yang juga turut serta sukses mengantarkan PSIS Semarang lolos ke liga 1 pada 2017 itu berpesan kepada anak-anak muda Demak yang bercita-cita menjadi pemain sebakbola.
"Teruslah kerja keras jangan takut gagal. Kalau memang yakin dengan apa yang diinginkan, kerjakan saja. Dan jangan lupa berdoa. Hormati orangtua."
Baca juga: Temui Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Ganjar: Saya Telepon 3 Menteri, Sampaikan Aspirasi Buruh
Baca juga: Jembatan Timbang Subah Ditutup, Tri Nyanyikan Lagu Los Dol, Gunadi: Overload Itu Bahaya
Baca juga: Aktivis Topo Ngligo, Ganjar Kumpulkan Akademisi, Buruh dan Pengusaha Bahas UU Cipta Kerja
Baca juga: Dermaga Apung 90 Meter, Bakal Jadi Wahana Baru Pantai Alam Indah Tegal, Maman: Gratis!
Selain itu, untuk sepakbola Demak, Agung menyarankan agar Demak bisa mengadakan Liga Askab lagi.
"Mungkin itu akan melahirkan banyak pemain sepakbola dari Demak sendiri. Karena banyak pemain sepakbola di desa yang kualitasnya bagus," tandasnya.(yun).