Pasar Weleri Kendal Terbakar
Cerita di Balik Kebakaran Pasar Weleri Kendal: Sulitnya Terobos Kerumunan Massa, Hidran Tak Fungsi
Cerita di Balik Kebakaran Pasar Weleri Kendal: Sulitnya Terobos Kerumunan Massa, Hidran Tak Fungsi
Kerumunan massa yang menonton kebakaran, membuat pedagang Pasar Weleri Kendal kesulitan mengevakuasi barang dagangan. Pun demikian, ini menghambat laju truk pemadam kebakaran. Terlebih, hidran di lingkungan pasar yang tak berfungsi membuat petugas damkar kerepotan.
TRIBUNPANURA.COM, KENDAL - Pasar Weleri Kendal terbakar hebat pada Kamis (11/11/2020) malam.
Ada berbagai cerita di balik kebakaran hebat yang melanda Pasar Weleri Kendal.
Di antaranya, kerumunan massa yang berjubel di jalan menuju pasar membuat para pedagang terhambat, kesulitan menerobos massa, untuk masuk ke kios-kios mereka, guna menyelematkan barang dagangan.
Baca juga: Pasar Weleri Kendal Terbakar, Pedagang Berjibaku Selamatkan Dagangan: Tulung, Genine Tambah Gedi
Baca juga: Iming-iming Penggadaan Uang, Artamto Pedagang Sayur asal Riau Dibekuk Satreskrim Polres Temanggung
Baca juga: Terlanjur Setor Rp 125 Juta ke Kepala Puskesmas di Pekalongan, Pemuda Ini Gagal Jadi PNS
Baca juga: Tidak Kuat Menanjak, Truk Muatan Batu Terguling di Gunung Tugel Banyumas
Pun demikian dengan armada pemadam kebakaran. Petugas harus berteriak-teriak agar massa menyingkir dan memberi jalan truk damkar.
Hal ini diperparah dengan tak berfungsinya hidran di lingkungan pasar.
Pedagang pasrah
Para pedagang yang menempati kios di Pasar Weleri, Kendal, hanya bisa pasrah.
Sembari menyaksikan api melalap pasar, mereka hanya terdiam dari kejauhan.
"Padahal sore tadi baru saja barang datang, dan baru saya tata di gudang," kata Dika, satu di antara pedagang Pasar Weleri, Jumat (13/11/2020) dini hari.
Dika yang memiliki tiga gudang sembako di lantai dua Pasar Weleri, mengaku hanya bisa pasrah.
"Saya tak tahu penyebab kebakaran, disengaja atau tidak, intinya barang dagangan saya ludes," jelasnya.
Dika terus menatap api yang melalap bangunan pasar, tak begitu lama ia berujar, hidran yang ada di pasar tidak berfungsi.
"Awal munculnya api saya sempat masuk ke pasar bersama tim Damkar, mereka mencoba menggunakan hidran, namun tak berfungsi," paparnya.
Dilanjutkannya, karena hal tersebut terpaksa mobil pemadam mencari sumber air jauh dari pasar.
"Api pun semakin membesar dan saya diminta keluar dari bangunan, mungkin saja kalau hidrannya berfungsi api bisa dipadamkan," katanya.
Ia menerangkan, pihak ketiga atau pengembang pasar tersebut akan selesai kontrak pada 2021 mendatang.
"Ada rencana menyerahkannya ke Pemda, atau memperpanjang kontrak, karena kontrak pengembang selama lima tahun selesai tahun mendatang," jelasnya.
Sementara itu, Samsul pedagang lainya menduga insiden kebakaran di Pasar Weleri dilakukan secara sengaja.
"Bisa saja dilakukan oleh pihak tak bertanggung jawab, seperti desas-desus Pasar Johar Semarang," imbuhnya.
Ia menambahkan, para pedagang khususnya sembako baru saja mendatangkan minyak goreng untuk stok.
"Karena minyak goreng harganya sedang bagus, jadi kami mendatangkan banyak. Tapi malah ada kebakaran seperti ini," tambahnya.
4 jam kebakaran, api masih berkobar
Api yang membakar Pasar Weleri, Kendal, masih belum padam hingga Jumat (13/11/2020) pukul 01.48 WIB.
Pasar terbesar di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ini terbakar Kamis malam sekitar pukul 21.00.
Sejumlah mobil damkar milik Pemkab Kendal dikerahkan untuk mengatasi si jago merah.
Namun, angin yang bertiup kencang membuat api masih berkobar di beberapa titik.
Terutama di bagian tengah lantai bawah dan sisi keliling lantai atas.

Para pedagang pun terus berupaya menyelamatkan barang mereka di tengah upaya petugas memadamkan api.
Beberapa di antaranya bahkan tak menghiraukan bahaya yang mengintai.
Di antaranya di bagian belakang pasar yang berseberangan dengan kantor PLN ULP Weleri.
Ketika api berkobar di lantai dua, tepat di bawahnya beberapa orang masih mengumpulkan barang-barang dagangan.
Padahal atap dan sejumlah bagian lantai dua rawan jatuh karena terus dijilat api.
Lantai dua sisi belakang ini merupakan los pedagang plastik.
Persis di bawahnya adalah toko-toko sembako.
"Tadi sudah diberi tahu dan peringatkan tapi mereka masih berusaha menyelamatkan dagangan. Mudah-mudahan atapnya kuat," kata Rohaedi (28) relawan yang menjaga pintu gerbang pasar bagian belakang.
Pintu ini ditutup dan dijaga sejumlah relawan.
Baru dibuka ketika pedagang masuk membawa gerobak atau kendaraan untuk mengeluarkan barang dagangannya.
Di bagian belakang pasar ini pedagang dan kerabatnya meletakkan barang-barang yang bisa diselamatkan.
"Ini dagangan baju dan kain punya kakak saya. Tadi masih sempat dikeluarkan. Sekarang lagi cari kendaraan buat angkut," jelas Siti (18) yang duduk di antara boneka manekin. (bud)
Baca juga: Kebakaran Pasar Weleri Kendal Diduga dari Korsleting Listrik, Belasan Truk Damkar Dikerahkan
Baca juga: DPR RI Tambah Alokasi Dana Insentif Rp 1,4 Triliun Untuk Tenaga Medis
Baca juga: Polisi Tembak Mati Perampok Spesialis Sarang Burung Walter, Terakhir Beraksi Kantongi Rp200 Juta
Baca juga: Euforia Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Prajurit TNI Ditahan, Kodam: Langgar Disiplin Militer