Berita Semarang

Disporapar Jateng Berikan Perlengkapan Alat Kesehatan kepada Pegiat Desa Wisata di Wonosobo

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah kembali melakukan gebrakan untuk bangkitnya pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Pengunjung berwisata di tempat wisata buatan terbaru yakni Warung Kali Deroduwur (Wakade) Cithakan Desa Deroduwur Kecamatan Mojotengah Kabupaten Wonosobo baru-baru ini. 

TRIBUN-PANTURA.COM, WONOSOBO - Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah kembali melakukan gebrakan untuk bangkitnya pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

Kali ini, Disporapar Jateng mengadakan sosialisasi gerakan BISA (bersih, indah, sehat dan aman) kepada penggerak desa wisata dan daya tarik wisata di Kabupaten Wonosobo.

Selain itu, Disporapar Jateng juga memberikan bantuan sejumlah alat penunjang kesehatan seperti handsanitizer, cairan pembersih (desinfektan), sabun cuci tangan, tong sampah, kantong plastik, sarung tangan, masker, pelindung wajah, dan thermo gun kepada pegiat wisata di 4 tempat. Meliputi, Desa Deroduwur dan Slukatan Kecamatan Mojotengah, Desa Tambi di Kecamatan Kejajar dan pegiat Agrowsiata Tambi.

Sekretaris Disporapar Jateng, Sulistyo mengatakan, gebrakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepariwisataan yang ada di Jawa Tengah agar semakin bersih, sehat, dan aman. Pihaknya ingin di tengah pandemi Covid-19, dunia wisata menyuguhkan konsep baru yang menjamin kesehatan, keamanan, dan kenyamanan wisatawan.

Baca juga: Bukan Hanya Baliho Rizieq yang Diturunkan oleh Satpol PP Semarang

Baca juga: Pemkab Tegal Wujudkan Kawasan Tanpa Rokok Pada Tahun 2024, Ini Tujuh Lokasi yang Menjadi Sasaran.

Baca juga: Empat Bioskop di Kota Semarang Sudah Kembali Beroperasi

Baca juga: Kalah dari Atletico Madrid, Barcelona Jadi Tim Papan Tengah, Start Terburuk Sejak Tahun 1991

Kata Sulistyo, dalam hal ini Disporapar Jateng menekankan kepada pegiat wisata maupun masyarakat bagimana cara menerapkan protokol kesehatan yang benar saat berwisata. Tidak hanya sekadar memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak, namun juga tentang kebersihan lingkungan, saling mengingatkan, dan pentingnya mematuhi imbauan yang diberikan. 

"Sekarang tidak hanya kelengkapan protokol kesehatan semata. Juga kesadaran pengelola dan wisatawan untuk bekerjasama. Kami sudah bagikan 35 ribu faceshield ke semua tempat wisata di Jateng, selanjutnya bisa diteruskan pegiat wisata seperti contoh penyediaan masker bagi wisatawan yang lupa tidak pakai masker," terangnya di Wonosobo, Minggu (22/11/2020).

Ia berharap, dengan bantuan alat kesehatan dan sosialisasi ini dapat memperkuat keamanan dan kebersihan di tempat wisata. Dengan itu, dunia wisata dapat berjalan serta menggerakkan sektor-sektor lain agar bisa bangkit. Seperti contoh UMKM hingga penyedia jasa penginapan.

"Wisata dibuka, namun kami ingatkan harus ada batasannya. Dibuka secara berkala misal 30 persen, 50 persen dan seterusnya. Kami juga mengimbau agar masyarakat sementara waktu tidak berwisata di air karena masih rentan penyebaran virus Covid-19," ingatnya.

Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata pada Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan menjelaskan, dengan bantuan alat kesehatan dan sosilasisasi gerakan BISA, nantinya para penggerak daya tarik wisata maupun desa wisata dapat mereaktivasi kembali tempat wisata yang dimiliki. Tentunya dengan menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan bagi pengelola maupun wisatawan selama berwisata. 

"Pelaksanaan sosialisasi kami lakukan 2 hari di 4 tempat. Kami juga berikan baliho bertuliskan imbauan protokol kesehatan yang bisa dipasang di tempat-tempat wisata yang ada," ujarnya.

Kata Riyadi, dengan penyelenggaraan gebrakan BISA bersama kelompok sadar wisata, program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, wisatawan menjadi aman, nyaman dan terjaga kesehatannya.

Pihaknya berharap masyarakat dan pengelola desa wisata bisa mencegah penyebaran virus Covid-19 sekaligus memulihkan ekonomi di masyarakat. 

"Ekonomi di sektor pariwisata tidak dipungkiri melambat. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dan diharuskan bekerjasama untuk menanggulanginya. Seperti contoh menyiapkan pengelola di daya tarik wisata yang patuh pada protokol kesehatan, dengan harapan pariwisata di Jateng segera bangkit dan berkembang," terangnya.

PLT Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Kristiyanto menambahkan, pihaknya merasa bersyukur atas kepedulian Disporapar Jateng untuk membantu dan membina bangkitnya pariwisata di Wonosobo. Terlebih di Wonosobo sudah mulai tumbuh desa-desa wisata baik daya tarik wisata alam maupun buatan.

Ia berharap, dengan bangkitnya dunia wisata yang ada didukung kekayaan alam Kabupaten Wonosobo, dapat membantu pemerintah maupun desa untuk mendapatkan pemasukan dari sektor wisata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved