Berita Slawi
Pengelola Homestay di Wisata Guci Terdampak Pandemi Covid-19, Sempat Tidak Mendapat Pemasukan
Awal pandemi Covid-19 masuk ke wilayah Kabupaten Tegal membuat Objek Wisata Guci sempat ditutup sementara waktu.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Awal pandemi Covid-19 masuk ke wilayah Kabupaten Tegal membuat Objek Wisata Guci sempat ditutup sementara waktu, ternyata hal ini berdampak bagi pengelola Homestay dan Villa karena mereka sama sekali tidak ada pendapatan.
Banyak penyewa yang sudah terlanjur memesan kamar untuk acara keluarga, kantor, pada akhirnya membatalkan pesanan karena adanya pandemi Covid-19.
Terlebih bagi mereka yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya, tidak bisa ke objek wisata Guci karena ada kebijakan lockdown.
Namun ada juga yang tidak membatalkan pesanan, tapi menjadwalkan ulang rencana menginapnya.
Baca juga: Berikut Jadwal Libur Pelayanan Samsat Kabupaten Tegal Selama Natal dan Tahun Baru 2021
Baca juga: Pemkab Tegal Beri Bantuan Laptop ke 11 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Indraprasta Semarang, 1 Pemotor Meninggal usai Tabrak Pohon
Baca juga: Jadwal Pelayanan Donor Darah PMI Kota Semarang Kamis 24 Desember 2020, Hanya di Gedung PMI
Wakil Ketua Paguyuban Homestay dan Villa Guci yang juga pemilik Wisma Pelangi dan Seroja, Sopan Sofianto mengatakan, kondisi tersebut mulai dialami oleh pengelola tempat penginapan sejak Februari 2020.
"Saya dan teman-teman disini sangat terdampak adanya pandemi Covid-19. Karena kami lockdown selama 6 bulan, benar-benar tutup total. Sehingga pendapatan Rp 0 alias tidak ada sama sekali. Tapi ya kami tidak menyerah begitu saja, bagaimana caranya putar otak supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkap Sopan, saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (22/12/2020).
Namun Sopan mengaku, saat ini kondisi sudah berangsur membaik. Tepatnya karena objek wisata Guci sudah diperbolehkan untuk beroperasi kembali.
Meski beberapa wahana wisata air terutama yang dikelola langsung oleh Pemkab Tegal masih belum boleh beroperasi, tapi ada pemasukan sedikit demi sedikit.
Diakui oleh Sopan, ada satu hal yang masih menjadi beban tersendiri bagi ia dan rekan-rekan sesama pengelola penginapan yaitu menjawab pertanyaan dari pengunjung.
Mereka para pengunjung mempertanyakan fasilitas yang tidak bisa sepenuhnya diperoleh padahal mereka sudah membayar.
Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Kamis 24 Desember 2020
Baca juga: Musisi Asal Slawi, Bimasakti Luncurkan Karya ke Empat Selama Pandemi
Baca juga: Ibadah Natal di Gereja-gereja Pekalongan Dibatasi, Jemaat Diminta Beribadat Secara Virtual
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Kamis 24 Desember 2020, Sore Hari Diprediksi Hujan Ringan
Adapun fasilitas yang dimaksud yaitu wahana wisata air yang memang belum boleh dibuka untuk umum.
Tak habis akal, Sopan dan rekan-rekannya berusaha memberikan pengertian kepada pengunjung mengenai batasan selama pandemi Covid-19.
Sehingga lambat laun pertanyaan seperti itu tidak lagi dilontarkan oleh pengunjung.
"Kalau saya pribadi mengalami ada penyewa yang sudah membayar Rp 12 juta untuk acara pada pertengahan Februari 2020, tapi ternyata Covid-19 mulai masuk Indonesia pada akhirnya pesanan dibatalkan dan saya kembalikan full uang yang sudah dibayarkan. Tapi ada juga yang minta uang tetap disimpan saya, nanti menjadwalkan ulang kapan akan menginap. Saya ada empat pesanan kamar yang sampai saat ini belum jelas kapan akan digunakan padahal sudah membayar," ungkapnya. (dta)