Jateng di Rumah Saja
Pedagang Bojongbata Pemalang Keberatan Pasar Ditutup 2 Hari, Imbas Gerakan Jateng di Rumah Saja
Pedagang Bojongbata Pemalang Keberatan Pasar Ditutup 2 Hari, Imbas Gerakan Jateng di Rumah Saja
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, PEMALANG - Kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Jateng, melalui edaran peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan, pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dikeluarkan 2 Februari lalu, menimbulkan pro dan kontra di masyarakat di daerah.
Dalam edaran tersebut, pasar, toko kodern, car free day yang dilaksankan setiap akhir pekan, dan destinasi wisata akan ditutup pada 6 dan 7 Februari mendatang.
Tak terkecuali di Kabupaten Pemalang, yang rencananya Pemkab akan menutup pasar selama 2 hari.
• Jateng Sepi Lockdwon 2 Hari di Rumah Saja Usulan Gubernur Ganjar, Seperti Apa?
• Kisah Kapsin Penjaga Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang di Tegal, Tak Surut Diterpa Panas & Hujan
• Pascarevisi UU Perkawinan, Angka Pernikahan Dini di Batang Malah Melonjak, hingga 200 Persen
• Asosiasi Pedagang Pasar Tolak Gerakan Jateng di Rumah Saja, Sebut Ada Cara Lain yang Lebih Humanis
Menurut pendataan Pemkab Pemalang, terdapat 22 pasar baik pasar umum, hingga grosir.
Berkaitan dengan instruksi tersebut, beberapa pedagang menyatakan keberatannya.
Pasalnya, di tengah imbas pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan pendapatan, para pedagang kembali dipaksa untuk tak berdagang.
"Meski hanya dua hari, namun kami tetap keberatan. Kenapa juga harus menutup pasar," kata Sulistyowati satu di antara pedagang Pasar Bojongbata, Pemalang, Rabu (3/2/2021).
Dilanjutkannya, pedagang pasar tersiksa karena dampak pandemi Covid-19, harusnya pemerintah membuat aturan yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Bukan memaksa pasar agar tidak berdagang, meski hanya sebentar tapi siapa yang akan menanggung biaya hidup kami selama pasar ditutup," paparnya.
Terpisah, Zain penjual makanan di dekat Pasar Randudongkal, membenarkan akan ada penutupan pasar 6 dan 7 Februari mendatang.
"Sudah ada pengumumannya, tapi hanya pasar yang ditutup. Untuk pedagang di luar pasar belum ada pemberitahuan," katanya.
Ia menuturkan, karena pasar akan ditutup, ia berencana membeli stok bahan dagangan lebih banyak.
"Kemungkinan Jumat mendatang saya akan membeli bahan untuk dagangan lebih banyak, sebelum pasar ditutup," imbuhnya.
Ditambahkannya, meski berat mau tak mau aturan dari pemerintah harus di ikuti.
"Ya mau bagaimana lagi, kan sudah jadi aturan, ya jadi harus diikuti," tambahnya.
Keberatan APPSI Jateng
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jateng, berkomentar mengenai kebijakan Gubernur Jeteng terkait penutupan pasar pada 6 dan 7 Februari mendatang.
Kebijakan tersebut dirasa memberatkan para pedagang, yang tengah berjuang di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Suwanto, Ketua APPSI Jateng, kebijakan yang dikeluarkan membuat pedagang resah.
"Kami keberatan jika pasar ditutup selama dua hari, karena pedagang pasar hanya mengandalkan perputaran uang dari berdagang," katanya, Rabu (3/2/2021).
Dilanjutkannya, dari pada melakukan penutupan, lebih baik pemerintah mengiatkan penerapan protokol kesehatan di pasar tradisional.
"Lebih baik protokol kesehatan dioptimalkan lewat berbagai cara, perilaku memakai masker, jaga jarak dan mencegah kerumunan bisa ditingkatkan lagi, dengan tujuan akhir peningkatan ekonomi masyarakat," paparnya.
Dikatakannya, kebijakan mengenai penutup pasar akan menyusahkan para pedagang.
"Karena di tengah pandemi pandapatan para pedagang pasar ikut turun, jika ditutup meski sementara, pedagang mau makan apa," ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah harus menimbang kebijakan tersebut agar dampak perekonomi di tengah pandemi Covid-19 tidak semakin membebani pedagang.
"Pertimbangannya kesejahteraan pedagang di tengah pandemi Covid-19, lebih baik kebijkan itu dikaji ulang," tambahnya. (bud)
• Gerakan Jateng di Rumah Saja, Pedagang Solo: 2 Hari Tutup Pas Ramai-ramainya, Kurang Cocoklah
• Suara Dentuman Keras di Malang Berasal dari Erupsi Gunung Raung? Begini Keterangan PVMBG
• Sabun Herbal Karya Shany Warga Kabupaten Tegal Ini Diklaim Bisa untuk Pengobatan Ruqyah
• Sepanjang 2020, Sumur Minyak Tua di Lapangan Ledok Blora Mampu Hasilkan 60 Ribu Barel