Berita Kajen
2 Minggu Direndam Banjir, Akses Jalan di Pekalongan Lumpuh, Jumlah Pengungsi Kian Bertambah
2 Minggu Direndam Banjir, Akses Jalan di Pekalongan Lumpuh, Jumlah Pengungsi Kian Bertambah
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Banjir yang terjadi di Kabupaten Pekalongan sudah lebih dari 2 minggu, namun hingga sekarang banjir belum surut dan bahkan ketinggian air terus naik.
Sejak diguyur hujan dari hari Kamis (18/2/2021) sore hingga sekarang Sabtu (20/2/2021) air banjir terus naik.
Pantauan Tribunpantura.com, sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan hingga Jalan Jeruksari terendam banjir sekitar 60 centimeter.
• Profil Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim yang Fasih Memarut Kelapa, Wajahnya Terbakar Kena Petasan
• Direndam Banjir 2 Minggu, Dua Jalan Utama di Pekalongan Utara Lumpuh, Kendaraan Tak Bisa Lewat
• Kembali Jadi Tukang Las, Mantan Wali Kota Solo Rudy: Tak Layani Pesanan Pemerintah
• Muchlasin Sebut Kebutuhan Vaksin untuk Pelayan Publik di Batang Capai 23.900 Dosis
Terlihat motor yang melintas di lokasi mengalami mogok, bahkan ada warga yang meletakkan motor di tempat yang lumayan tinggi.
Akses jalan lumpuh, warga yang akan ke Desa Jeruksari harus menggunakan perahu.
"Akses jalan pulang ke rumah susah mas, semua jalan banjir," kata Bagas Aji Nugroho (25) warga Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto , Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kepada Tribunpantura.com, malam.
Ia mengatakan, akses jalan menuju rumah saja hanya bisa menggunakan perahu atau jalan kaki.
"Motor warga diparkirkan di halaman kampus STIMIK Pekalongan yang lumayan tinggi. Terus, kalau ke rumah naik perahu."
"Di desa saya sudah seperti wahana wisata air baru, karena transportasinya menggunakan perahu," katanya.
Ketinggian air terus tinggi dan bahkan ia sudah mengungsi selama 12 hari ke rumah saudaranya.
"Ini pulang ke rumah mau ambil baju, keluarga juga masih ada yang bertahan di rumah," imbuhnya.
Bagas menjelaskan, banjir di dalam rumah ketinggianya 50 centimeter dan di luar rumah satu perut orang dewasa.
"Ditambah aliran listrik padam 3 hari ini. Sampai sekarang saja banjir belum surut, ditambah hujan yang terus-menerus terjadi," jelasnya.
Sementara itu, Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo mengatakan total pengungsi banjir di Kabupaten Pekalongan berjumlah 2.744 jiwa.
Menurutnya, semua pengungsi menyebar di 4 kecamatan yang ada di wilayah Kota Santri.
"4 kecamatan ini berada di Kecamatan Wiradesa, Siwalan, Wonokerto, dan Tirto."
"Jumlah jiwa yang terdampak banjir ada 45.753 orang," kata Kalak BPBD Kabupaten Pekalongan Budi.
Budi mengungkapkan, data terus di-update tiap hari karena hujan masih terjadi di Pekalongan.
"Ketinggian air banjir sendiri saja bervariasi, dari 20 centimeter hingga 80 centimeter," ungkapnya.
Cuaca sendiri, saat ini di Pekalongan diguyur hujan dengan intensitas sedang. (Dro)
• Matan Wali Kota Solo Rudy Kembali Jalani Profesi Lawas, Jadi Tukang Las: Sama, Melayani Masyarakat
• Lurah Arifullah Klaim 90 Persen Masyarakat Kraton Tegal Taat Protokol Kesehatan
• Kabareskrim dan Wakilnya Dijabat Orang Blora, Bupati Terpilih Arief Rohman: Matoh
• Prakiraan Cuaca BMKG Tegal Raya Sabtu 20 Februari 2021, Malam Hari Hujan Ringan hingga Sedang