Berita Pendidikan

Ancaman Loss Learning Itu Nyata, PGRI Jateng Minta Pemerintah Segera Izinkan Sekolah Gelar PTM

Ancaman Loss Learning Itu Nyata, PGRI Jateng Minta Pemerintah Segera Izinkan Sekolah Gelar PTM

Penulis: m zaenal arifin | Editor: yayan isro roziki
Tribunpantura.com/Hermawan Handaka
Ketua Pengurus Provinsi PGRI Jateng, Muhdi. Karena para guru sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19, PPGRI Jateng meminta pemerintah segera mengizinkan sekolah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM). Menurut Muhdi, ancaman loss learning di depan mata, karena terlalu lama tak ada interaksi langsung antara siswa-guru. 

Tujuannya, untuk mengantisipasi ancaman loss learning tersebut.

"Harus ada kebijakan dari kepala daerah terkait itu. Jika acuannya zona tingkat kabupaten/kota, maka kondisinya akan begini terus."

"Harusnya ada kebijakan mikro dengan membuka sekolah berdasarkan zona tingkat desa (TK dan SD)."

"Atau tingkat Kecamatan untuk mengizinkan SMP buka," tegasnya.

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Tengah, Mulyo Utomo berharap, guru dan tenaga kependidikan menjadi kelompok prioritas untuk proses vaksinasi.

Sehingga, kita zona Covid-19 sudah turun dan sekolah diizinkan tatap muka, maka tidak ada kekhawatiran akan terkena Covid-19.

"Apalagi dari Mendikbud sudah ada petunjuk untuk membuka sekolah pada Juli 2021 atau semester ganjil 2021/2022."

"Sebelum sekolah dibuka, maka guru dan tenaga kependidikan harus divaksin dulu. Jika perlu, siswanya juga divaksin," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengatakan, seluruh guru dan tenaga kependidikan di Kota Semarang sudah masuk dalam kelompok prioritas dalam gelombang II vaksinasi.

"Guru dan tenaga kependidikan baik ASN maupun non ASN di Kota Semarang sudah divaksin."

"Di Kota Semarang ada sekitar 6.000 guru dan tenaga kependidikan yang ikut vaksin gelombang kedua ini," kata Gunawan.

Kalau pun ada yang belum mendapatkan vaksin karena berbagai hal, Gunawan memperbolehkan untuk melakukan vaksinasi di RSUD maupun Puskesmas.

"Kalau untuk siswa, kita mengacunya vaksin ini kan untuk usia di atas 18 tahun. Kecuali ada kajian lain yang memperbolehkan vaksin ke usia di bawah itu," ucapnya.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Hari Wulyanto mengatakan, guru dan tenaga kependidikan masuk dalam kelompok prioritas.

Hanya saja saat ini pihaknya masih melakukan pendataan guru dan tenaga kependidikan yang sudah mendapat vaksin.

"Kami melalui dinas kesehatan kabupaten dan kota masih mendata yang sudah vaksin."

"Jadi belum tahu apa seluruh guru dan tenaga kependidikan mendapat vaksin atau belum," katanya. (Nal)

Bupati Tegal Umi Azizah Buka Program TMMD Sengkuyung Tahap I

Semangat Anggota Komunitas Kreasi Difabel Kabupaten Tegal di Tengah Pandemi Covid-19

Pembangunan Jembatan Rembun Pekalongan Sudah Capai 80 Persen

Satlantas Polres Pemalang Akan Buka Layanan SIM dan Pembayaran Pajak Malam Hari

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved