Berita Kudus

Perempuan di Kudus Buang Bayinya di Depan Rumah Warga, Bilang Begini Sebelum Melarikan Diri

Perempuan di Kudus Buang Bayinya di Depan Rumah Warga, Bilang Begini Sebelum Melarikan Diri

Tribunpantura.com/Raka F Pujangga
Bayi perempuan berusia 7 bulan yang dibuang ibunya sendiri di depan rumah warga, sementara ini dirawat di Puskesmas Jepang, Kudus. 

TRIBUNPANTURA.COM, KUDUS -  Penemuan seorang bayi perempuan sekitar pukul 20.30, menggegerkan warga RT 2 RW 9 Desa Jepang, Mejobo, Kabupaten Kudus, Selasa (16/3/2021) malam.

Bayi itu ditinggalkan di depan rumah Kusni (60), warga RT 2/RW 9‎,  yang saat itu sedang berada di rumahnya.

Kemudian, datang seorang perempuan memakai helm dan menitipkan bayi itu sembari melarikan diri.

Baca juga: Prihatin Kondisi Bayi Penderita Hedrosefalus di Batang, Bupati Wihaji Berikan Bantuan Ini

Baca juga: Tisna Meninggal setelah Pesan Makan di Warung Kendal, Menelungkup di Meja, Saksi Beberkan Ini

Baca juga: Sebulan Jelang Ramadan, Harga Cabai di Tegal Melambung Tinggi, Ini yang Dilakukan Dinas Perdagangan

Baca juga: GP Ansor Semarang Laporkan Penerbit Tiga Serangkai ke Polda Jateng, Ihwal Buku Ajar Intoleran

"Ya perempuan itu bilang katanya titip sebentar, tapi sampai pergi," jelas dia, saat ditemui di rumahnya, Rabu (17/3/2021).

Dia mengaku, tidak mengenal perempuan yang tega meninggalkan anaknya di depan rumahnya.

"Saya nggak kenal anaknya itu, ibunya juga nggak kenal," jelas dia.

Menurut Kapolsek Mejobo, AKP Sucipto, polisi telah mengamankan pelaku pembuangan bayi itu berinisial SW, warga Rahtawu, Gebog.

SW menjalin hubungan dengan SP (40) yang merupakan anak dari Kusni atau nenek dari bayi tersebut.

"Pelakunya sudah diamankan, hubungannya dengan SP sekitar dua tahun. Tapi tidak tahu sudah menikah atau bagaimana," jelas dia.

‎Namun diketahui, SP sudah berkeluarga dan memiliki dua orang anak yang tinggal di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus.

Menurut keterangan Subiyantoro (50), warga Desa Payaman menceritakan, memergoki pertama kali ibu yang hendak membuang anaknya itu.

Awalnya bayi itu akan ditaruh di bawah pohon jambu depan rumah ‎istri dari SP. Namun warga memergokinya dan pergi dari sana.

"Saya pergoki perempuan itu mau menaruh bayinya. Bilangnya SP kalau malam ke sini, tapi saya beritahu sudah tahunan tidak pernah pulang," ucapnya.

Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma menjelaskan, berdasarkan kesaksian warga sekitar ada seorang wanita menggendong bayi dan mengendarai sepeda motor mondar-mandir di sekitar lokasi.

"Terduga ibunya sudah diamankan, dan diketahui hasil dari hubungan dengan SP (40), warga Jepang," kata dia.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan kondisi bayi saat ini berada di Puskesmas Jepang.

Kepala Puskesmas, Dody Herbowo menyampaikan suhu badan anaknya sempat panas namun saat ini sudah mulai turun.

"Panasnya sudah turun, tidak seperti semalam rewel. Tadi pagi juga diberi susu dan roti," ujar dia.

‎Menurut data, bayi yang dibuang ibunya itu dilahirkan di Puskesmas Jepang.

Namun tidak ada keterangan ayahnya.

"Memang benar bayi itu dilahirkan di Puskesmas tujuh bulan lalu. Jadi data ibunya ada di sini," jelas dia. (raf)

Baca juga: Pemotor Meliuk-liuk di Jalan DI Panjaitan Pemalang, Amin: Biar Roda Tak Menghantam Lubang Jalan

Baca juga: Ihwal Dugaan Korupsi Revitalisasi Alun-alun Tegal, Kontraktor Mangkir dari Pemeriksaan Kejaksaan

Baca juga: Helm dan Kendaraan Satlantas Polres Pekalongan Dibekali Kamera Canggih, Otomatis Rekam Pelanggaran

Baca juga: Cerita Sakunah, Pedagang Kacang yang Hafal Nama-nama Monyet Ekor Panjang di Candi Batur Pemalang

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved