Berita Jateng
Mudik Lebaran 2021 Tak Dilarang, Bagaimana Kesiapan Jateng Hadapi Lonjakan Pemudik?
Mudik Lebaran 2021 Tak Dilarang, Bagaimana Kesiapan Jateng Hadapi Lonjakan Pemudik? arus mudik
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah mewacanakan tak akan ada lagi larangan mudik pada lebaran 2021?
Bagaimana kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menghadapi arus mudik 2021?
Provinsi Jawa Tengah termasuk daerah tujuan terbanyak pemudik untuk pulang ke kampung halaman saat menjelang Lebaran.
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Sebut Vaksinasi Anggota TNI Polri di Jateng untuk Hadapi Arus Mudik Lebaran
Baca juga: Angkasa Pura II Ajukan Permohonan Agar Bandara JBS Purbalingga Beroperasi saat Mudik Lebaran 2021
Baca juga: Liburan Panjang Akhir Tahun, 2.324 Pemudik Tiba di Pekalongan
Baca juga: Calon Jamaah Haji Blora Mulai Disuntik Vaksin Covid-19, Dwiyatno: Itu Syarat Keberangkatan
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pada musim mudik 2019 atau sebelum pandemi total pemudik dari wilayah Jabodetabek ada 14 juta. Sekitar 6 juta pemudik masuk ke Jateng.
Jumlah tersebut merupakan tujuan terbanyak pemudik pada 2019 dibandingkan daerah lain di Tanah Air.
Pada 2020 mudik bersamaan dengan pandemi Covid-19 sehingga ada larangan.
Aparat keamanan pun harus berjaga untuk melakukan penyekatan di titik perbatasan untuk menghalau pemudik.
Bagaimana mudik Lebaran 2021? Beberapa waktu lalu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi membuka peluang tidak ada larangan mudik tahun ini, meski pandemi masih berlangsung.
Jika resmi tidak dilarang, tentu akan terjadi lonjakan atau kenaikan jumlah pemudik menuju Jawa Tengah.
Hal itu dipengaruhi adanya program vaksinasi dan adanya penggunaan tes yang membuat masyarakat ingin bepergiaan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng, Henggar Budi Anggoro menuturkan, lonjakan pemudik bisa saja terjadi pada mudik 2021 ini.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu data dari hasil survei dari Litbang Kemenhub.
"Terkait lonjakan pemudik, kami akan mengacu pada (mudik) 2019 sebelum pandemi, kami bisa memprediksikan itu."
"Namun, agar lebih akurat, harus ada pembanding survei dari litbang kementerian data yang 2019," kata Henggar, Jumat (19/3/2021).
Survei dari Litbang Kemenhub itu juga nantinya akan dijadikan pegangan pihaknya terkait kapan arus puncak terjadi, perkiraan jumlah pemudik, serta untuk antisipasi di lapangan.
Pihaknya sudah menyiapkan segala sesuatu terkait arus mudik Lebaran. Hanya saja, masih menunggu rapat koordinasi dan arahan di tingkat Kemenhub.
Kesiapan yang dilakukannya yakni terkait penanganan pengendaliaan arus mudik Lebaran 2021.
Rencana operasi akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait semisal TNI dan Polri serta Dinas Perhubungan di kabupaten/kota.
Pengendaliaan arus mudik Lebaran dilakukan dengan melakukan pengawasan di perbatasan masuk ke Jateng.
"Sesuai arahan Pak Gub (Gubernur Jateng), yakni melakukan pengawasan di pintu Jateng."
"Ada beberapa skenario yang akan kami lakukan, namun saat ini tidak bisa kami publikasikan dulu," jelasnya.
Bagaimana pelaksanaan teknis pengawasan di perbatasan juga nantinya akan dikonsultasikan ke satgas di pusat.
Intinya, kata dia, segala persiapan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai Idulfitri berakhir.
Selain itu, terakait angkutan umum, pembuat keputusan juga ada di Kementerian.
Pihaknya masih menuggu arahan apakah load factor angkutan umum masih dibatasi 50 persen atau tidak.
Pembatasan load factor tersebut untuk mengantisipasi penyebaran kasus covid pada transportasi publik.
Mudik di masa pandemi ini diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari tempat keberangkatan, selama perjalanan, hingga sampai di tempat tujuan.
Sebelumnya, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan jika mudik diperbolehkan, ia meminta pemeintah pusat untuk memprioritaskan vaksinasi untuk sopir.
"Pak Menhub kan bilang kemungkinan tahun ini boleh mudik, saya kira kelompok yang tiap hari berhubungan dengan masyarakat harus dijadikan prioritas."
"Termasuk sopir saya usul diprioritaskan," kata Ganjar.(mam)
Baca juga: Cara Mendaftar dan Persyaratan Rekrutmen Polri - Taruna Akpol, Login: penerimaan.polri.go.id
Baca juga: Formasi CPNS 2021 Diumumkan Secara Rinci pada Maret, Begini Kata Menpan-RB Tjahjo Kumolo
Baca juga: Kisah Ariyati 10 Tahun Rawat Pengidap Cerebral Palsy: Ayah Minggat saat Tahu Putrinya Lumpuh Otak
Baca juga: Unik, Tiga Anak Kepala Dusun di Kudus Diberi Nama Merek Mobil, Ini Kisah yang Tak Terungkap