Berita Jateng
Alat Pengolah Limbah Batik Karya Mahasiswa Unsoed Ukir Prestasi Ajang Internasional di Turki
Empat orang mahasiswa dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengukir prestasi di kompetisi internasional '6th
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
"Ini adalah pengembangan dari inovasi sebelumnya, kalau yang lalu kita membuat inovasi biologisnya kali ini kita buat menjadi alat.
Ini dalam bentuk prototip 13.5 liter sehingga dapat ditetapkan di industri besar dan home industri," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (4/11/2021).
Ia menjelaskan limbah tekstil atau batik punya komponen yang sangat mencemari lingkungan dan biota sungai.
"Senyawa yang berbahaya dalam tekstil itu dampaknya bisa berbahaya, microba itu terkena limbah batik dan bisa bermutasi genetik kemudian menghasilkan mikroba baru yang berbahaya bagi lingkungan kita," ujarnya.
Bila biota sungai seperti ikan yang terkontaminasi logam berat itu dikonsumsi manusia, maka akan berbahaya.
Salah seorang mahasiswa, Putri Ramadhani mengungkapkan bahwa kompetisi di Turky ini menjadi pengalaman yang sangat berharga.
"Kami bisa bertemu dengan peserta dari berbagai negara termasuk peserta dari kampus kampus ternama lainnya dari Indonesia," ungkapnya.
Putri berharap hal ini dapat meningkatkan semangat lagi dalam mengukir prestasi dan dapat pula menjadi inspirasi bagi teman-teman yang lain.
Ia mengaku pada saat pengumuman awalnya sempat tidak percaya, karena diumumkan menggunakan Bahasa Turky.
"Jadi kami baru sadar saat diberitahu oleh teman dari turkey menggunakan Bahasa Inggris.
Rasanya kaget, senang, campur aduk menjadi yang terbaik sekaligus dapat best invention awards," tambahnya.
Perjuangan putri dan teman-teman di tengah-tengah pandemi yang belum reda juga tidak mudah.
Berbagai karantina harus dijalani baik saat berangkat maupun pulang kembali ke tanah air.