Lezatnya Mi So Dengkil Iga Kuliner Khas Pekalongan, Toppingnya Berlimpah Daging dan Sedek

Ditambah lagi banyak topping yang disajikan di mi so, seperti dengkil atau daging dan urat yang masih menempel di tulang kaki sapi, iga, telur puyuh, dan bakso.

"Harganya dari Rp 8 ribu sampai Rp 10 ribu, kalau saya suka diberi topping dengkil. Dengkil itu sensasinya ketika di makan, saat menyeruput daging-daging yang menempel di tulang itu, wahh enak sekali," imbuhnya.

Warung mi so Mbak Maimanah sudah ada sejak 11 tahun lalu.

Muhammad Adi Putra (35) bersama istrinya merupakan pelopor mie so yang dijual di pasaran.

Sebab menurut Adi, sebelumnya, mi so hanya dikenal sebagain menu sajian untuk menyuguhkan tamu di rumah.

"Sejak saya kecil, menu makanan itu sudah ada. Tetapi saya belum pernah melihatnya untuk dijual. Biasanya disuguhkan saat syabanan dan syawalan. Kan, kalau syawalan di Krapyak selalu jadi jujukan orang-orang," katanya.

Menurut Adi, ada sekitar 50 orang pencinta kuliner yang datang mencicipi mi so.

Yang menjadi favorit pelanggan, yaitu mie so dengan toping dengkil.

Bahkan warung milik Adi dan Maimanah ini, pernah dikunjungi mantan Ketua DPRD Kota Pekalongan Balgis Diab.

"Beliau datang ke sini sendiri. Tidak rombongan. Sengaja mau makan ke sini, katanya."

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Batang Edukasi Gerakan Pungut Sampah

Baca juga: Kuliner Unik di Tegal, Chef Masak Pasta Carbonara di Atas Keju Grana Padano

"Setiap hari ada 40 dengkil disiapkan dan itu langsung cepat habis. Yang membedakan mie so yang lain, yaitu banyak topingnya dan ada remukan bekas tepung tempe atau sedek," ujarnya.

Warung mereka buka setiap hari. Mulai pukul 09.30-15.00 WIB. Tapi lebih sering habis sebelum waktu tutup. Harganya mulai Rp 3 ribu sampai Rp 20 ribu. Tergantung varian isiannya.

Pilihannya ada dengkil, bakso, iga, telur puyuh, tetelan, dan mi so komplit. (*)