Konflik Wadas
Aksi Blokade Jalan Pantura di Semarang Ricuh, Saling Rebut Ban dan Bersitegang dengan Pengguna Jalan
Seruan aksi solidaritas untuk warga Wadas Purworejo yang digalang PMII Komisariat UIN Walisongo diwarnai aksi kericuhan, Kamis (10/2/2022).
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Seruan aksi solidaritas untuk warga Wadas Purworejo yang digalang PMII Komisariat UIN Walisongo diwarnai aksi kericuhan, Kamis (10/2/2022).
Gesekan tersebut terjadi lantaran aparat kepolisian berusaha menghalau para mahasiswa merangsek ke jalur pantura Semarang.
Selain itu, aparat juga hendak merebut ban mobil yang sudah disiapkan mahasiswa.
Baca juga: Dua Jam Blokade Jalur Pantura, Mahasiswa Semarang Ancam Turun Jalan Lagi Bila Tuntutan Tak Dipenuhi
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Terus Meningkat, Berikut Antisipasi yang Akan Dilakukan
Baca juga: Perpustakaan Kaca di Kendal Diresmikan Bupati Dico, Pemkab Siap Kucur Anggaran untuk Penyempurnaan
Sontak mahasiswa marah lantas terjadi aksi saling rebut.
Gesekan itu dimenangkan mahasiswa, lalu mereka segera membakar ban mobil itu.
Tak cukup sampai di situ, gesekan beberapa kali terjadi lantaran polisi berusaha memadamkan api.
Beberapa mahasiswa sempat terpancing tapi kemudian mereka urung membalas.
Mereka selanjutnya merangsek ke jalur pantura yang dihadang oleh Kapolsek Ngaliyan Kompol Umbar Wijaya.
Kapolsek dibantu dua anggotanya berusaha menghadang mahasiswa dengan tubuhnya.
Tak ayal, mahasiswa dengan mudah menerobos hadangan itu.
Mahasiswa selepas berhasil menduduki jalur pantura pertigaan Jerakah kemudian melakukan orasi.
Di titik itu tak terjadi keributan.
Mahasiswa menduduki titik itu hampir dua jam.
Gesekan kembali terjadi saat puluhan personil Dalmas datang ke lokasi kejadian.
Ketika itu para mahasiswa dipaksa mundur untuk kembali ke dalam kampus.