Berita Blora

Lontong Mbleyer 36 Blora, Kuliner Khas dengan Rasa Pedas yang Bikin Nagih

Mengolah kuliner berkuah santan dan lontong sebagai sajian utama banyak ragamnya. Di Blora, ada warung lontong berkuah yang khas.

Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM/AHMAD MUSTAKIM
Olahan Lontong Mbleyer (TRIBUNPANTURA.COM/AHMAD MUSTAKIM) 

Dikatakannya, untuk harga juga terjangkau Rp 15.000.

Sekarang ini, disedikan pula menu penyetan. 

Pasalnya, tidak semua orang suka makanan bersantan. 

"Untuk mendampingi si lontong mbleyer ini, kami beri menu sampingan tambahan itu. Mulai 3T (tempe tahu telur), ampela, dan juga ayam penyet. Harga penyetan mulai dari 10ribu sampai 20 ribu," paparnya. 

Dirinya mengungkapkan untuk perolehan omzet masih naik-turun. 

"Alhamdulillah, omzet kotor dalam sebulan Rp 20 juta. Ini untuk menggaji karyawan, membeli bahan-bahan dasar seperti ayam dan sebagainya," ungkap dia. 

Pertama kali bisnis ini dijalankan, dirinya setiap jam kerja, pukul 12.00 siang pulang untuk membantu ibunya. 

"Bantuin bikin es teh, ngelap, itu berlangsung sampai 3 bulan pertama, karena ibu hanya dibantu 1 orang. Baru bulan ke 4, bisa nambah jadi 3 karyawan. Melihat antusias pengunjung makin ramai hingga sekarang saya punya 6 karyawan," jelasnya. 

Selama pandemi, dirinya membeberkan kiatnya bertahan mempertahankan rasa masakannya.

"Kalau rasa itu terkunci resepnya, insya Allah orang akan tetap beli, kemarin pandemi hanya bisa delivery, alhamdulillah tetap jalan, gak pengaruh," bebernya. 

Selama dirinya menjalankan bisnis ini, instansi kepolisian, tempatnya bekerja, pun mengetahuinya. 

"Alhamdulillah tahu, temen-temen sangat mendukung. Bahkan teman polisi juga sering pesen. Kami juga punya paket ayam utuh, untuk kado atau acara. Acara polres, acara sekolah ataupun rapat-rapat yang lain," ucapnya. 

Dia berharap ke depan bersama dengan semua UMKM di Kabupaten Blora dapat maju bersama tentunya dengan kualitas yang baik. 

"Pak Bupati Arief Rohman juga sangat mendukung UMKM di Blora, kita punya kesempatan mengembangkan usaha kita. Jangan takut," harapnya. 

Dengan modal awal yang dipakai hanya 2 juta, dirinya membangun bisnis dengan mengedepankan pelayanan yang ramah. 

Baca juga: Museum Glagah Wangi Demak, Simpan Benda Kuno Warisan Kerajaan Era Hindu-Buddha, Islam, dan Tiongkok

Baca juga: Rumah yang Terdampak Tanah Bergerak di Desa Dermasuci Tegal Bertambah, Saat Ini Sudah 51 Unit

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved