Berita Nasional

Aksi Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI di Semarang Berakhir Ricuh, Beberapa Mahasiswa Ditangkap

Aksi demo mahasiswa tolak revisi UU TNI di Kota Semarang berakhir ricuh. Beberapa mahasiswa ditangkap polisi.

Penulis: budi susanto | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Iwan Arifianto
TOLAK UU TNI - Para mahasiswa bertahan di depan kantor Gubernur Jawa Tengah selepas mendapatkan tindakan kekerasan oleh aparat kepolisian, Kamis (20/3/2025). (TRIBUN PANTURA/IWAN ARIFIANTO) 

Meski berhadap-hadapan namun massa berhasil masuk ke halaman Kantor DPRD Provinsi Jateng.

Tak berhenti di sana, massa juga mendesak untuk masuk ke Kantor DPRD Provinsi Jateng.

Hal tersebut berujung saling dorong antara personel kepolisian dan massa.

Aksi tersebut kembali memanas, selain  diwarnai saling dorong aksi juga dihiasi pembakaran spanduk.

Kepulan asap hitam pun menyatu dengan ratusan massa yang menggelar aksi.

Di tengah memanasnya aksi, monitor besar yang ada di halaman Kantor DPRD Provinsi Jateng mendadak menyala.

Monitor tersebut menanyakan pertandingan antara tim nasional Indonesia melawan Australia.

Fokus massa pun seolah buyar, namun massa kembali fokus untuk masuk ke Kantor DPRD Provinsi Jateng.

"Jangan terpengaruh, biarkan sepak bola tetap sepak bola. Kita harus fokus kawan-kawa. Ingat kita berjuang untuk masa depan rakyat lima tahun ke depan. Indonesia 2024 tidak akan menjadi Indonesia emas tapi Indonesia cemas kawan-kawan," seru orator di atas mobil komando.

Mahasiswa longmarch tolak revisi UU TNI
GELAR AKSI - Rausan mahasiswa menggelar aksi tolak UU TNI di Kantor DPRD Provinsi Jateng, Kamis (20/3/2025). Sebelum ke Kantor DPRD Provinsi Jateng massa sempat menggelar aksi di Polda Jateng. (TRIBUNJATENG/BUDI SUSANTO)

Massa juga maju perlahan dan semakin mendekat ke barisan pertahanan anggota kepolisian.

Di tengah aksi tersebut, tiba-tiba massa yang ada tengah riuh.

Mereka berteriak mobil komando diintimidasi.

Dari kejauhan terlihat beberapa anggota kepolisian tepat di samping mobil komando yang ada di tengah massa.

"Border mobil komando kawan-kawan. Mobil komando yang tidak salah bahkan diintimidasi," teriak beberapa mahasiswa.

Sekitar 8 kali massa saling dorong dengan anggota kepolisian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved