Berita Regional

Cari Logam Seusai Hujan, Warga Temukan Candi dari Abad ke-12: Langsung Kami Laporkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim dari Balai Arkeologi Sumatera Selatan meneliti temuan bebatuan yang diduga candi abad ke 12 di kawasan lorong RH Umar, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Rabu (30/12/2020).

Saat mencari manik-manik dan logam seusai hujan, warga justru menemukan harta karun: candi dari abad ke-12.

TRIBUNPANTURA.COM, PALEMBANG - Warga kawasan lorong RH Umar, Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Sumatera Selatan, menemukan tumpukan batu kapur yang diduga adalah bangunan candi pada abad ke-12, ketika peralihan masa kerajaan Sriwijaya ke Kerajaan Palembang.

Bangunan diduga candi tersebut pertama kali ditemukan Muhammad Yani (51) yang merupakan warga setempat pada Senin (28/12/2020) sore kemarin.

Yani mengatakan, saat itu ia bermaksud hendak mencari logam di sekitar lokasi dengan menggunakan alat metal detector.

Baca juga: 53 Polisi Dipecat, Mayoritas karena Terlibat Kasus Narkoba, Kapolda: Cukup Satu Kata

Baca juga: Pesawat Nam Air ATR72 Bisa Mendarat Mulus, Bandara Ngloram Blora Siap Layani Penerbangan Komersial

Baca juga: Dua Wisatawan Dicegah Otoritas Setempat ke Karimunjawa, Suroto: Hasil RDT Antigen Positif Corona

Baca juga: FPI Dibubarkan Pemerintah, Rizieq Shihab Langsung Instruksikan Ini kepada Para Pengikutnya

Kemudian, ia secara tak sengaja melihat tumpukan batu yang ada di semak-semak.

Tumpukan batu itu pun didekati oleh Yani sampai akhirnya ia laporkan ke Komunitas Pecinta Antik Kreatif Sriwijaya (Kompaks).

"Setelah itu kami gali bersama-sama sekitar 40 cm dan ternyata batu itu adalah bangunan candi," kata Yani saat berada di lokasi, Rabu (30/12/2020).

Tim Kompaks yang mengetahui itu adalah bangunan candi, langsung meneruskan temuan tersebut ke Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan.

Selanjutnya peneliti langsung datang ke lokasi untuk melihat bangunan candi tersebut.

Menurut Yani, di lokasi penemuan sering didapati manik-manik serta logam ketika hujan.

Maka, ia bermaksud mencari barang tersebut dan malah menemukan tumpukan batu.

"Malahan dulu pernah ketemu manik-manik setan sebesar kelereng."

"Biasanya kalau hujan turun manik-manik itu akan ketemu," ujarnya.

Lokasi bangunan candi itu berada persisi di kawasan pemakaman pribadi milik warga setempat.

Mereka tak mengetahui secara pasti jika batu kapur tersebut adalah candi.

"Baru tahu ketika diteliti hari ini kalau itu adalah candi," ujarnya.

Halaman
12