Berita Regional

Warga Bali yang Kehilangan Indra Penciuman Sembuh karena Ini, Dinkes: dari 4.000 Tinggal 2

Warga Bali yang Kehilangan Indra Penciuman Sembuh karena Ini, Dinkes: dari 4.000 Tinggal 2

Shutterstock
Ilustrasi indra penciuman - Warga Bali yang kehilangan indra penciuman sebagian besar di antaranya telah sembuh setelah mengonsumsi obat-obatan tradisional. Dinkes setempat mencatat, dari 4.000 pupulasi yang kehilangan indra penciuman, kini tingal 2 yang belum sembuh. 

TRIBUNPANTURA.COM - Kehilangan penciuman merupakan disebut sebagai satu di antara gejala seseorang terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Namun, kehilangan penciuman belum tentu terpapar COvid-19. Hal itu pula yang dirasakan sebagian warga Banjar Dinas Kecicang Islam, Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.

Namun kini, sebagian besar dari mereka yang kehilangan indra penciuman dan perasa telah sembuh.

Saat ini tinggal dua warga Banjar yang masih kehilangan indra penciuman.

Bos Mebel Hilang Dibunuh Rampok Jasadnya Ditemukan 7 Tahun Kemudian, 1 Pelaku Bunuh Diri di Penjara

Virus Corona di Sragen Meningkat, Sehari 51 Orang Terinfeksi Covid-19

Hanya Sampai Jam 11, Berikut Jadwal Samsat Keliling Kendal Sabtu 5 September 2020

Aksi Pelaku Penipuan Sasar Lansia Penjual Jajanan Keliling di Semarang, Begini Modus Pelaku

Kepala Dinkes Karangasem Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, warga yang sebelumnya kehilangan indra penciuman sembuh karena mengonsumsi obat tradisional.

Selain itu mereka menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Adapun kejadian itu berlangsung sejak Januari 2020 hingga awal September.

"Kita lacak dan dari 4.000 warga (populasi) di sana, tinggal dua yang mengalaminya, dan dia sudah (berangsur-angsur) membaik," kata Bagus saat dihubungi, Jumat (4/9/2020).

Bagus menduga penyebab warga kehilangan indra penciuman dan perasa karena faktor khawatir hingga memengaruhi pikiran mereka.

Namun, dia tidak menjelaskan faktor khawatir yang dimaksud.

Petugas dari Dinkes Karangasem telah melakukan swab kepada beberapa warga yang sembuh.

Hasilnya, warga tidak terindikasi terpapar Covid-19.

Selain itu warga yang sebelumnya sakit juga tidak menderita gejala seperti batuk, pilek, atapun demam.

"Tidak mengarah ke sana (Covid-19). Bisa saja karena psikis pikiran, karena reseptor di hidung tak ada tersumbat."

"Karena kalau Covid, di saluran napas pasti ada keluhan," katanya.

Di desa tersebut memang sempat ada empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved