Berita Kendal

Khafidin Bisa Jual 50 Porsi Tiram Bakar dalam Sehari di Pantai Ngebum Kendal

Berbicara soal tiram nampaknya sudah tidak asing lagi oleh kebanyakan orang. Satu di antara jenis biota laut kategori kerang

Penulis: Saiful Masum | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Saiful Masum
Khafidin sedang membakar tiram di wilayah Pantai Ngebum Kaliwungu Kendal, Minggu (20/9/2020). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KENDAL - Berbicara soal tiram nampaknya sudah tidak asing lagi oleh kebanyakan orang.

Satu di antara jenis biota laut kategori kerang ini nampaknya cukup terkenal di kalangan laki-laki dan remaja.

Meski bentuk luarnya tak beraturan seperti karang, namun tiram mengandung nutrisi yang cukup menjanjikan.

Bahkan sebagian orang meyakini dengan makan tiram dapat meningkatkan hormon seksual serta menambah kebugaran dan kekuatan tubuh.

DPS Kabupaten Pekalongan 722.305 Orang

Dragan Djukanovic ingin perbanyak internal game PSIS jelang Liga 1 2020

Sambil Menangis, Masliha: Anak Saya Berubah Sejak Kenal dengan Si Fajri.

Daging tiram sendiri bisa saja dimakan langsung mentah-mentah tanpa tersentuh menjadi makanan masak. Namun, tiram juga bisa disulap menjadi jajanan yang mampu membuat masyarakat penasaran dengan rasanya.

Di Kabupaten Kendal, terdapat sebuah tempat wisata yakni Pantai Ngebum Desa Mororejo Kecamatan Kaliwungu dengan menu khas tiram. Bahkan, sang pedagang hanya berjualan di akhir pekan dan hanya ada satu-satunya.

Ia dikenal sebagai penduduk asli Mororejo dengan sebutan Khafidin (38).

Selama dua tahun berjalan, Khafidin fokus bisnisnya sebagai pedagang jajanan tiram yang ia olah dengan cara dibakar.

Biasanya, Khafidin sudah mangkal di posnya tak jauh dari pintu masuk pantai setiap Minggu pagi pukul 05.30 - 17.00 WIB. Berbekal alat capit, pisau dan tungku panggangan, laki-laki 33 tahun ini cekatan mengolah tiramnya agar bisa dikonsumsi.

"Saya jualan sejak akhir 2018 lalu. Saat itu masih sepi peminatnya, mungkin karena bentuk luarnya yang kurang menarik," terangnya saat ditemui tribunjateng.com, Minggu (20/9/2020).

Seiring berjalannya waktu, tiram bakar buatan Khafidin mulai laris. Katanya, kebanyakan konsumennya penasaran dengan apa yang ia jual.

Ia juga tak pelit memberitahukan para wisatawan tentang khasiat-khasiat tiram saat dikonsumsi.

Soal harga, cukup bersahabat dan ramah di kantong. Satu porsi tiram bakar dibandrol Rp 25.000. Setiap porsinya berisi 16-18 item tiram yang disajikan dalam nampan kayu lengkap dengan saos dan kecap.

Kebanyakan orang memakannya dengan cara mencocol daging tiram dengan saos dan kecap yang dicampur minyak wijen dan lemon. Akan tetapi, untuk menikmati makanan yang satu ini, calon konsumen harus menunggu proses pembakaran tiram yang memerlukan waktu.

Tak jarang pengunjung harus rela antre hanya untuk menikmati jajanan tiram bakar milik Khafidin. "Ya memang harus dibakar dulu sampai matang. Butuh waktu, belum kalau banyak yang pesan, harus antre," terangnya.

Khafidin menjelaskan, tiram-tiram tersebut didapatkan dari berburu di konservasi tiram Kalikawak perairan Mororejo. Awalnya, ia bersama teman lain mencarinya setiap Kamis-Sabtu. Stok yang dihasilkan dibersihkan serta dibiarkan terendam dalam air asin guna menjaga agar tiram tetap hidup dan bersih dari lumpur.

Kini, Khafidin tinggal menerima pasokan tiram setiap minggunya untuk dijualkan setiap akhir pekan.

Katanya, dalam beberapa waktu terakhir tiram bakar bikinannya mulai digemari banyak orang. Setiap harinya ia bisa menghabiskan 18 keranjang tiram atau 50 porsi tiram bakar.

Omzetnya pun cukup menjanjikan sebagai pedagang tiram bakar. Saat ramai pembeli, omzet Khafidin bisa mencapai Rp 1 juta dalam sehari. Keuntungannya pun mencapai 100 persen dari modal yang dikeluarkannya.

Hal tersebut didukung dengan tidak adanya penjual tiram lain di wilayah Pantai Ngebum. Meski sebagian pedagang juga menjual masakan kerang lain seperti contoh kerang hijau maupun jenis kerang lainnya.

Selain itu, laki-laki yang kini juga sebagai pekerja di Kawasan Industri Kendal (KIK) memiliki prinsip penjualan yang cukup unik. Sebelum menjadi pedagang tiram bakar, Khafidin hanya ingin menjual makanan yang jarang dijual pedagang pada umumnya.

Ia ingin memberikan kesan khusus dagangannya kepada masyarakat tanpa harus meniru-niru pedagang lain. Bahkan, ia juga tidak mau berdagang di suatu tempat yang telah ada makanan yang sama dengan yang ia jual.

Gelombang Pasang Air Laut Hingga 2 Meter Rendam Rumah di Pantai Sari Kota Pekalongan

Ganjar Target Pertumbuhan Ekonomi Jateng 2021 4,8 Persen, Dewan: Sangat Berat

Layanan Rapid Test Rp 85 Ribu Kini Dibuka juga di Stasiun Kroya, Cilacap

"Bagi saya, saya tidak mau berdagang dengan mematikan pasaran pedagang lain. Itulah toleransi dalam berdagang, berusaha beda dengan rejeki masing-masing," ujarnya.

Guna meningkatkan bisnisnya, Khafidin masih mencari tempat yang strategis untuk membuka cabang. Namun, saat ini ia masih ingin fokus mengembangkan bisnis tiram bakarnya yang ada di lokasi Pantai Ngebum.

"Sebenarnya sudah saya coba jualan di Kaliwungu Kota, namun sepi karena mungkin suasananya, berbeda dengan saat di pantai. Saat ini fokus yang di sini dulu, kita kenalkan kepada banyak orang tentang rasa gurih tiram bakar. Sampai saat ini pun banyak pengunjung yang penasaran dengan rasanya, artinya belum semua orang tahu dan pernah menyicipi tiram bakar," tutupnya. (Sam)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved