Berita Pekalongan
Fasum dan Mobil Polisi Rusak, Aksi Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja di Pekalongan Ricuh
Fasum dan Mobil Polisi Rusak, Aksi Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja di Pekalongan Ricuh
TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja yang berlangsung di Kantor DPRD Kota Pekalongan, Jawa Tengah diwarnai kericuhan, Kamis (8/10/2020) siang.
Awalnya aksi unjuk rasa yang diikuti kalangan mahasiswa, pelajar, dan berbagai elemet masyarakat berjalan damai.
Setelah melakukan orasi, tidak ada anggota dewan yang menemui massa.
• 4 Napi 20 Tahun Menunggu Regu Tembak, Total 538 Narapidana Tunggu Eksekusi Hukuman Mati
• Gagal ke Barcelona di Detik-detik Terakhir Bursa Transfer, Begini Kata Memphis Depay
• 9 Kios Darurat Pasar Banjarsari Pekalongan Terbakar, Butuh 13.000 Liter Air untuk Padamkan Api
• Polisi Sayangkan Aksi Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja di Semarang Libatkan Siswa SMP
Sehingga pendemo memaksa masuk ke halaman kantor DPRD. Namun dihadang petugas dari kepolisian dengan dibantu TNI dan Brimob.
Sekitar pukul 13.20 WIB, akhirnya ribuan massa berhasil menjebol gerbang kantor DPRD Kota Pekalongan
Massa juga sempat membakar ban bekas di depan Kantor DPRD Kota Pekalongan.
Melihat situasi yang tidak kondusif, kendaraan water canon dari Polres Pekalongan Kota dan Brimob Kalibanger menembakkan gas air mata untuk membuat massa aksi membubarkan diri.
Tak hanya itu, massa juga melakukan aksi pelemparan ke arah aparat keamanan.
Bahkan, dua mobil polisi dan sejumlah mobil pribadi maupun motor yang terparkir di sekitar lapangan Mataram menjadi sasaran amukan massa.
Bahkan, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez yang saat itu mengamankan unjuk rasa terkena lemparan batu. Sehingga melukai telinga Kapolres.
Walaupun aksi di depan Gedung DPRD berhasil dihentikan, namun aksi saling lempar terus berlangsung.
TNI yang berada di lokasi gedung langsung keluar, dan meminta kepada peserta unjuk rasa untuk menghentikan pelemparan.
Puluhan anggota TNI yang langsung dipimpin Komandan Kodim 0710 Pekalongan Letkol Czi Hamonangan Lumban Toruan, langsung merangsek ke tengah-tengah peserta unjuk rasa untuk meminta hentikan pelemparan batu.
Sekitar pukul 14.50 WIB situasi mereda, massa kemudian masuk ke komplek Gedung DPRD untuk melakukan negosiasi dengan aparat keamanan dan perwakilan dari DPRD Kota Pekalongan.
Setelah negosiasi, perwakilan massa aksi kemudian menyampaikan aspirasi secara tertulis dan langsung di fax oleh Sekretariat DPRD ke DPR RI. (dro)
• Kades dan Bidan Desa di Kudus Diduga Selingkuh, Hartopo: Bisa Disanksi Berat Jika Terbukti
• Awas, Hati-hati! Berita Bunuh Diri Bisa Memancing Orang Depresi Berniat Bunuh Diri
• Wanita Ini Terima Transferan Uang Misterius dari Vatikan Rp8,65 Miliar, Diduga Terkait Korupsi
• Dosen Progresif, Liburkan Perkuliahan Persilakan Mahasiswa Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja