Berita Semarang
Soal Ricuh Demontrasi, Polda Jateng Sebut Polisi Tak Larang Jurnalis Lakukan Peliputan, tapi . . .
Soal Ricuh Demontrasi, Polda Jateng Sebut Polisi Tak Larang Jurnalis Lakukan Peliputan, tapi . . .
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: yayan isro roziki
"Perlawananku, ya aku memperlihatkan id pers. Ngerti SOP ketika peliputan aksi kan."
"Sejak awal acara demo saya sudah pakai id card dan dikalungke di leher kayak pada umumnya lah. Namun polisi tetap memaksa nyuruh hapus vidio itu," jelasnya.
Kejadian serupa juga dialami wartawan Tribunpantura.com. Saat itu penulis sedang mendokumentasikan peserta demo digiring ke truk polisi usai pembubaran unjuk rasa.
Saat mengambil dokumentasi tiba-tiba aparat kepolisian berteriak agar tidak mendokumentasikan kegiatan tersebut.
Bahkan salah seorang Polisi mengambil handphone (ponsel) yang digunakan pendokumentasian di hadapan para jurnalis lainnya.
"Sini handphone kamu. Saya hapus video kamu," ujar pria berseragam polisi.
Saat menghapus dokumentasi polisi mengetahui bahwa handphone yang disitanya milik seorang wartawan Tribunpantura.com.
Bahkan kartu pers juga dikenakan saat melakukan proses dokumentasi, namun rupanya tidak digubris.
"Saya tadi bilang jangan ambil gambar. Podo kesele bos, " tutur salah seorang Polisi.
Wartawan Tribun.pantura meminta agar hasil dokumentasinya tidak dihapus semua. Namun rupanya polisi tetap menghapus hasil repotase.
Beruntung data yang akan dihapus itu tidak hilang saat handphone dikembalikan ke wartawan tribun jateng.
Handphone tersebut telah diproteksi dengan kode password.
Tidak hanya itu usai pembubaran awak media sempat tidak diperbolehkan masuk Kantor Gubernuran.
Hingga satu diantara Jurnalis yang ada di dalam gedung mendatangi polisi meyakinkan bahwa rekan-rekannya yang tidak boleh masuk adalah wartawan. (*)
• Penyerang Manchester United Cavani Bongkar Fakta Mengejutkan soal Neymar Selama di PSG
• Ngobrol dan Temui Peserta Aksi Massa yang Ditangkap Polisi, Ganjar Sampaikan Hal Ini
• Pemuda Kebumen Ngaku Kulakan Pil Koplo dari Jakarta, Tinggal Telepon Barang Dikirim
• 114 Orang di Tasikmalaya Keracunan Seusai Menyantap Nasi Kuning di Pesta Ulang Tahun